7 Kesalahan Saat Gue Memasak
Berdasarkan penelitianku di kalangan emak-emak rempong terkait dunia permasakan ternyata ditemukan fakta-fakta mengejutkan. Ada yang bilang juga memasak itu seperti perang, karena di dalam dapur banyak sekali bahan-bahan berbahaya yang digunakan seperti, pisau dan api. Pertama kali aku mencoba memasak itu kelas 3 SD. Waktu itu ngeliwet nasi di priuk dan pake tungku bukan kompor minyak atau gas. Jadi ceritanya dulu waktu ngikut mbok e aku nih nggak keurus makannya. Jarang sarapan dan sering telat makan karena mbok e sibuk jualan dan nggak sempet masak. Dikarenakan tuntutan perut yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi aku memutuskan untuk nekat masak nasi. Hmm udah lupa juga sih hasilnya gimana. Tapi waktu SD masakanku sering dipuji-puji gitu, dan aku seneng (ternyata itu cuma basa-basi aja biar aku nggak males masak, rasanya mah amburadul) hahaha
Semenjak saat itu aku sering mencoba-coba masak, baik masak di tungku sungguhan sampai pasaran menggunakan geni kemudian menggodok daun singkong atau goreng"an yang ujung"nya kena marah karena mainan bumbu. Mungkin itu karena naluri kewanitaan yaa, pasaran itu sangatlah mengasyikkan. Terakhir aku pasaran atau masak-masakan itu kelas 1 SMA. Hahahaha kalo zaman sekarang mah anak kecil nggak ada yang pasaran lagi, mainannya udah gadget. Huhuuu
Cukup lama aku eksis di kancah permasakan ternyata tidak membuat karya makananku semakin spektakuler. Aku masih menemui masalah-masalah klasik di dapur yang isinya bahan-bahan berbahaya itu. Berikut aku rangkum kesalahan-kesalahan memasak yang pernah atau bahkan sering aku perbuat:
1. Masak Keasinan. Huaalaaahh dari zaman orde baru sampai reformasi aku masih sering masak keasinan. Soalnya ketika mencicipi masakan yang kurang tajem rasanya pengen nambahin bumbu atas dasar logika "Mending ngelawuhi daripada anyep ngko seng mangan kudu mutah." Walhasil itu malah membuat rasa malu yang tak terkira, apalagi kalo ada kerabat main ke rumah terus makan dan bilang "Em asin, siapa yang nyayur ini tadi?😠huhuuuuu kebayangkan betapa malunya.
2. Kebanyakan minyak. Sering sekali aku memasak minyaknya sampai kombloh alias banyak sehingga masakannya jadiiii... yaa mblengeri kalo dimakan. Entah kenapa seperti itu, apa karena mukaku yang berminyak kemudian minyaknya netes di wajan dan membuat sayur itu bertambah kadar minyaknya. Tapi aku juga berusaha setiap memasak meminimalisir penggunaan minyak. Jadinya malah gosong?huhuuuuuu
3. Kurang mateng. Sering banget masak sayuran masih agak mentah. Soalnya aku takut kalau dimasak terlalu lama sayurnya nanti kemblotongen alias terlalu empuk. Katanya nanti gizinya ilang. Sampai-sampai bapakku yang giginya sudah tidak berfungsi dengan baik pernah berujar seperti ini "Iki mau nyapo ndadak dimasak barang, karuan dipangan entah wae bar ramban neng kebon?" Hihiiii
4. Kebanyakan bumbu. Di dalam permasakan kita harus bisa ilmu kira-kira. Berhubung aku bukan lulusan Kira-kira University jadi aku buruk dalam memperkirakan sesuatu. Kadang aku bingung kalo sayurannya segini bumbunya seberapa yaa. Nahh ketika masak sesuatu yang bisa mimpes seperti kangkung atau sawi terkadang kita mudah tertipu, soalnya pas mentah banyak, eehh giliran masuk wajan jadi sedikit. Naahh jadi kebanyakan bumbu deh.
5. Kurang bumbu. Kebalikan dari yang di atas aku juga pernah masak dan kekurangan bumbu. Biasanya terjadi ketika masak dalam jumlah yang agak banyak. Padahal biasa masak lebih sedikit dari itu, naahh itu yang membuat sulit dalam memperkirakan berapa banyak bumbu yang harus digunakan.
So far selama aku berkecimpung di dunia permasakan aku juga belajar banyak hal, meskipun kemajuannya juga tidak terlalu pesat. Semoga kesalahan-kesalahan yang pernah ku lakukan tidak diulangi oleh teman-teman yang membaca postingan ini. Dan sejauh ini aku udah bisa masak semur, berbagai tumisan, sambal balado, kering tempe bumbu lengkap, capcai, sop, dan beningan. Aku masih pengen belajar masak opor, rendang, dan belajar masak kue brownies, kue tar, donat, dan kue" lainnya.
0 Response to "7 Kesalahan Saat Gue Memasak"
Post a Comment