Hal-hal yang Susah Dilupain dari Seorang Sahabat
Seperti yang pernah aku janjikan untuk menceritakan semua
tentang teman-temanku. Maka di postingan kali ini aku akan mewujudkannya. Tapi sabar
ya satu per satu. Karena yang harus kalian tahu, temen aku banyak sekali. Hahaha
sombong! Barangkali karena aku adalah anak yang supel jadi sangat mudah akrab
dengan seseorang. Makanya dimana pun berada aku sering jadi orang yang paling
berisik (Yaa untuk tidak meyebutnya norak). Apasih hubungannya? Hmm kosong
:D
Nah kali ini aku bakal ceritain sahabat aku di kelas perkuliahan. Semasa kuliah aku emang punya
banyak teman yang tergolong dekat, seperti teman di kelas, teman organisasi,
teman komunitas, dan teman kosan. Tapi kali ini aku mau ceritain teman dekatku
yang di kelas dulu yaa.
Berbeda dengan masa putih abu-abu yang ku habiskan dengan bergenk,
pas kuliah ini aku justru tidaq punya genk di kelas. Nggak usah
sedih plis!! Aku lebih memilih punya soulmate. Nah dia itu bernama
Iffa Lathifah. Sengaja aja sih aku sebut nama aslinya di sini. Karena aku yakin
dia nggak bakal minta royalti. Hahahah.
Kedekatanku dengan dia berawal dari semester tiga. Saat itu aku
menjadi anak baru di kelas pagi, tidak punya teman, karena kawan sebelumnya
masih di kelas sore. Ketika itu ada tugas kelompok Mata Kuliah Media
Pembelajaran, kemudian aku sekelompok dengannya. Kami mengerjakan tugas bareng
di pondoknya dia.
Hari-hari kuliah terus berlangsung dengan seringnya kami
duduk berdekatan di barisan meja paling depan. Saling berbincang dan menemukan
kecocokan. Kecocokan pertama adalah sama-sama lahir di tahun krisis moneter. Pasti
paham, dua orang yang baru saja menemukan kesamaan selanjutnya jadi terkesan
ada ikatan. Kaya aku sama kamu sama-sama suka senja, tapi kok nggak ada ikatan?
Halah gubrak! Lupain beh! Heheheh
Semester 3 itu aku lebih sering melalui hari-hari di kelas
sama Iffa. Karena teman-teman yang lain udah punya genk sendiri-sendiri
dari semester satu. Meskipun kadang ada mindernya juga bareng sama Iffa, karena
dia kan anak pondok dan hijaber. Sementara aku ya biasa aja, agak
begajulan. Eh tapi semester awal aku masih rajin-rajinnya sih. Berangkat
kuliah paling awal, sering ke perpus, ngerjain tugas teratur, selalu
belajar tiap malam buat nyari pertanyaan pas diskusi besoknya. Hhahaha sekarang
mah boro-boro. Udah mengenal dunia luar jadi bacaan novel muluk hehe.
Sedari awal kenal Iffa memang aku tak banyak paham tentang
dia. Bagiku dia adalah anak yang tertutup. Kami tidak terlalu sering nyablak,
ya mungkin karena dia anak pondok juga. Saat itu dia juga sibuk banget sama
hapalan di pondoknya jadi kami cuma ketemu pas kuliah doang.
Yang selalu aku inget Iffa itu sering banget berangkat
kuliah mepet waktu, sampai-sampai aku harus ngecupin bangku buat dia
biar bisa duduk paling depan jejeran. Tapi pernah yaa juga dia yang
berangkat duluan terus dia ngecupin aku. Haha persahabatan kami selama 2
tahun memang hanya sebatas itu.
Sampai akhirnya Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) telah
mengubah persahabatan kami. Dari yang biasanya monoton karena KPM ini kita jadi
saling tahu banyak hal. meskipun sebelumnya juga ada program Field Trip
yang bareng dia juga, tapi pas KPM inilah yang
paling ngena banget. Akhirnya aku tahu Iffa bukan sosok yang kaku
dan nggak mau nyablak sama sekali. Kebandelam-kebandelan kecil mulai
dilakukan sesuai dengan virus dariku. Eh engga juga sih, akulo anak rajin
hahhaa. Akhirnya dia jadi anak yang have fun sekarang, suka becanda. Lucu-lucuan
gitu.
Sekarang aja, udah nggak pengen ada apa-apa ditutupi lagi. Lagi
sumpek pengen buru-buru ketemu terus cerita. Lagi seneng juga pengen cepet-cepet
dibagi. Cuma kalau lagi banyak duit mah masih sayang kalau mau dibagi. Hahahaha.
Sampai-sampai kami sering banget kepo tentang isi hape masing-masing. Ya mungkin
inilah titik termantis dalam persahabatan. Duuhh syahdu bener lah.
Awalnya aku sempat khawatir juga atas nasib persahabatan
kami setelah KPM nanti. Karena pernah dengar cerita kawanku yang bersahabatan
lama justru rusak karena KPM. Hmm KPM itu emang sumber banyak tragedi deh.
Tapi tentang tragedi ini kapan-kapan lagi ya aku cerita. Sekarangkan lagi fokus
cerita tentang Iffa hehe.
Aku jadi menyesali kenapa persahabatan kita baru hangat
belakangan ini. Ingin menyalahkan Iffa juga sih kenapa nggak dari dulu dia
lebih terbuka dan menganggapku sebagai sahabat yang sangat spesial hahahah. Pokoknya
selama KPM aku bener-bener menjaga persahabatan kami. Sebisa mungkin aku
menghindari timbulnya kecemburuan dari dia. Dia tuh emang anaknya cemburuan
banget sih, terlihat semenjak aku lebih sibuk sama organisasi kampusku juga. Sering
banget dia ngomong sinis kalau aku lagi nyibuk ngaktipis.
Selama KPM banyak banget momen yang ku ukir sama
sahabat-sahabatku, baik yang baru maupun yang lama, apalagi sama Iffa. Sampai sekarangpun
kalau lagi boncengan sama Iffa naik motor aku selalui inget Krui (tempat
KPMku). Karena di sana aku sering banget boncengan berdua sama Iffa untuk
sekadar pergi nyari hiburan.
Sekarang ini aku baru menyadari, bahwa Iffa itu sahabat yang
mbeneh (Red: Pengertian). Sering nolongin aku, misal lagi nggak punya
duit, dipinjemin. Anter jemput aku. Terus aku minta temenin beli-beli apa gitu.
Ya meskipun nggak jarang juga dia itu jadi sosok yang nyebeliiiiiiin banget.
Contohnya itu kalau lagi janjian pasti molor sak uwen-uwen (Red: lama
banget). Terus kalau dia punya mau pasti nggak sabaran banget. Hmmmmm.
Diakhir tulisan ini aku ingin menyampaikan kesedihanku
tentang Iffa. Sedih sekaligus bahagia sih sebenernya. Sedih karena disaat lagi
seru-serunya kisah persahabatan kami, nggak lama lagi kami bakal pisah. Entah karena masa kuliah
yang usai atau karena yang lain. Tapi yang jelas kebersamaan kita nggak akan
lama lagi. Syedih ya. Fa kamu pasti merindukan kamar kosanku yang lebih nyaman
daripada ranjang bertingkat di pondokmu hahhahah.
Bahagia karena sebentar lagi kita akan menyelesaikan amanah
yag selama ini kita emban. Hmm alhamdulillah.
Mungkin sekian dulu lah cuplikan kisah ini, dilanjut besok
lagi yaaa...
Sebagai penutup aku bakal share foto-foto bareng Iffa
sejak awal persahabatan kami. Heheh cekidot.
"Fa foto bareng berdua yuk," Kataku. Awal banget kenal |
Aku, Dewi dan Iffa di semester 3 yang kelak kami satu kelompok KPM |
Semester 4 kalau gak salah, wkwk |
Kami Berdua Mengikuti Diklat Kursur Mahir Dasar (KMD) Pramuka |
Pernah jadi Ukhtee :D |
Ketika Field Trip di Kawah Putih, Bandung |
Kunjungan Ke Industri Rajut yang ada di Jogja |
Pantai di Jogja yang nggak ada apa-apanya dari Pantai Lampung :D |
Situs Sejarah Indonesia, Candi Borobudur |
7 Keajaiban Dunia, yang ke-delapan kamu :D |
Foto Pas KPM :D |
Wardrobe by Iffa Lathifah :D |
Memandang Namamu di sana :D |
0 Response to "Hal-hal yang Susah Dilupain dari Seorang Sahabat"
Post a Comment