Dibeliin Earphone Baru, Biar Cepet dapet Pacar!
“Seneni ora?”
Sebuah pesan teks yang masuk pukul 23.11 WIB ketika aku baru saja merebahkan diri di kamar kosan dengan mengendap-endap. Boleh saja ini dibilang episode paling
nakal. Meskipun sebelumnya aku pernah pulang lebih larut dari ini. Tapi kali
ini alasannya benar-benar hanya main.
Seminggu yang lalu, ketika untuk kesekian kalinya aku menjenguk
Sahabatku, Si Fajar, yang baru saja tertimpa musibah. Ia ketabrak mobil saat
sedang berangkat mengajar. Tangannya patah dan harus dioperasi. Saat itu aku
dan kawan dekat Fajar yang lain langsung ke rumah sakit. Betapa menyedihkannya
aku, Rizal dan Panji ketika menyaksikan sahabat kami terkapar di bangsal UGD
dengan gips ditangan kirinya.
Semenjak hari itu, aku dan kawan-kawan rutin menjenguknya. Tak
terkecuali ketika sudah pulang dari rumah sakit. Ia kerap mengeluhkan bosan,
dan memang menangkap rona bahagia setiap kami menjenguknya di rumah. Tapi
minggu ini, Fajar tak hanya minta dijenguk. Katanya ia pengen nongkrong, aku
paham mungkin kebosanannya terlampau banyak.
Malam ini, ia pengen ngajak kami nongkrong di dekat rumahnya, katanya
ia punya rekomendasi tempat bagus. Awalnya aku mengusulkan kita nongkrong siang aja, karena malam
itu agak gimana gitu, nanti kalau pulang larut aku nggak enak. Tapi kata Fajar
tempat ini bagusnya pas malem. Setelah banyak menimbang akhirnya aku setuju
berangkat. Supaya nggak jadi satu-satunya cewe di sana, akupun mengajak kawan
satu kosanku untuk bergabung bersama kami.
Dan voilaaa... emang tempatnya tuh benar-benar bagus, cozy, dan
artsy. Sebenarnya Cafe ini terletak di Tengah Pedesaan gitu. Makanya
nuansanya tenang, nggak ada suara berisik kendaraan, terus musiknya donk yang
diputar musik-musik indie. Ornamen dan lampu-lampu temaram jadi unsur yang
bikin nenangin banget. Buat kalian yang punya pacar, tempat ini tuh recomended
banget kalau buat nyari suasana romantis. Buat yang jomlo juga recomended sih kalau mau solo date wkwkwk. Namanya Cafe Nada, terletak di
Pekalongan Blok 17.
Nah karena malam itu aku pulang terlalu larut. Mungkin Fajar khawatir
kalau aku kena marah sama ibu kos. Iya dia kan punya pengalaman sedikit buruk
dengan ibu kosku, gara-gara pernah ngerjain tugas di kosan sampai sore. Makanya ia langsung wasap aku begitu sampai di kosan, memastikan aku tidak dihukum tidur di luar. Hahahaha
*********
Setelah sebulan terlewat, tangan Fajar berangsur pulih. Ia mulai ke
kampus meski masih dengan tangan yang digendong, tapi kemarin ia sudah nyetir
motor sendiri meskipun susah kalau belokin stirnya. Hahahhaa.
Malam kemarin itu, ada hal yang membuatku teringat hari dimana Fajar
kecelakaan. Saat sudah dilarikan ke Rumah Sakit Ahmad Yani Metro, ia langsung akan dioperasi, tapi masih menunggu antrian hingga setengah hari. Sebagaimana prosedur ketika
operasi ia harus puasa.
Tapi disitulah banyak sekali rengekannya, wich is selama
bertahun-tahun sahabatan sama dia aku belum pernah menjumpai dia se-manja ini.
Banyak sekali maunya, katanya pengen gorenganlah, ngeliat pasien di samping
makan juga pengen, pengen minum, tapi semuanya nggak boleh. Kasian sih, tapi ya
gimana lagi.
Karena bingung mau melakukan apa sambil menunggu waktu operasi tiba,
katanya dia pengen dengerin musik. Kebetulan banget saat itu aku bawa earphone.
Dan semenjak dari rumah sakit itu, earphone-ku belum dipulangin meskipun sering
jenguk ke rumahnya. Lebih tepatnya sih selalu kelupaan.
Nah akhirnya dari tadi pagi geger dia mau mulangin earphone, pas
ketemu di kampus malah katanya ketinggalan. (Piye sih wes geger malah
ketinggalan). Yawislah, katanya sore mau dianter earphone-nya. Padahal aku juga santuy, wong jarang kepake juga earphone-nya karena akhir-akhir ini jarang nonton film atau telponan dalam durasi yang lama. Nah malam sehabis isya baru dianter.
“Loh kok ada kardusnya, kamu beliin aku earphone baru?”
“Enggak, itu earphone kamu”
(Aku berpikir ia Cuma memakai wadah bekas untuk earphoneku yang lama)
“Ohh kirain kamu beliin earphone aku lagi.”
“Coba buka aja.”
“Loh kok ada dua earphone nya?”
“Iya biar kamu bisa telponan terus lancar pedekatenya dan dapet
pacar, itu earphonemu sebelahnya mati kan nggak enak buat telponan.”
Ya ampuuuuuun, ini orang bisa aja yaa, sebenarnya dia mau menghina
aku jomlo akut apa benar-benar baik sih. Aku terharu donk. Emang Fajar adalah
sahabat paling penuh kejutan deh. Tengkyu Jar. hehehheh
Earphone baru yang suaranya manteb banget, enak di kuping juga. |
0 Response to "Dibeliin Earphone Baru, Biar Cepet dapet Pacar!"
Post a Comment