Pelatihan Hari Ketiga: Kami Mulai Akrab
Menatap wallpaper
dekstop menyadarkan diri ini, ternyata sudah setahun lalu Event Pelatihan Jurnalistik di Medan. Baru sadar, ternyata sejak saat itu aku tak
pernah mengganti wallpaper-ku. Masih dengan foto-foto perjalanan dan
kegiatan selama di Medan. Berbekal rundown acara satu tahun yang lalu,
aku berusaha mengingat-ingat lagi rangkaian kegiatan yang sungguh sayang untuk
dilupakan. Juga untuk memenuhi janji dengan seseorang untuk membuat seluruh
catatan perjalanan selama di Medan.
Tulisan ini sebenarnya
akan melanjutkan tulisan yang pernah terbengkalai, saat itu hanya sampai di
hari kedua pelatihan. Jadi langsung saja aku akan menceritakan catatan
hari ketiga pelatihan.
Kalau tidak
salah ingat, pagi itu peserta pelatihan mengawali hari dengan lari pagi di
lapangan BP-PAUD Medan. Tapi sayangnya, tidak semua peserta ikut, mungkin
karena beberapa alasan. Dari yang pada bangun kesiangan karena diskusi hingga
larut malam, (MAGER) aliyas malas gerak, lebih memilih streaming di
kamar karena jam bermain gadget dalam sehari berkurang drastis, atau memang
karena tidak suka olahraga.
((Tapi
yaudahlah yaa, kita mah jalan sama yang ada aja. Ngapain nunggu-nunggu yang
enggak mau ditunggu. Halah malah bucin. Wkwkwk))
Saat itu, aku
memperkirakan materi hari ini adalah puncaknya sesuai tema besar pelatihan ini,
yaitu tentang penulisan di media daring. Pemateri yang dihadirkan juga tidak
main-main, ialah pemimpin redaksi Suara.com Bapak Suwarjono dari Jakarta.
Sebenarnya
hari itu aku sedikit nervous, karena pasti hari ini akan ada praktik
reportase lapangan. Aku merasa kurang confident mengingat peserta dari
daerah lain tuh keren-keren. Apalagi mereka juga dari Universitas yang mentereng.
Ya apalah aku yang cuma dari IAIN. Bahkan kalau perkenalan saja,
orang-orang susah mengerti IAIN Metro itu dimana, malah pada mengira kalau aku
dari UIN Lampung. Hassshh karepmulah kesel aku jelasno.
Hari ketiga
ini, semua peserta diwajibkan memakai baju batik. Sebenarnya tidak terlalu suka
dengan ketentuan ini. Karena menurutku jadi kaya kuliah keguruan, sebagai
mahasiswa keguruan aku sudah sangat bosan memakai batik. Hehe jangan bully
aku ya warganet, ini bukan karena tidak cinta produk lokal tapi kan bosan
juga sikap rasa yang manusiawi.
Materi
berjalan dengan biasa-biasa saja sih hehe, tapi kemudian ada sedikit hal
yang menyedihkan terjadi. Salah satu teman kami, namanya Mas Ibul (Aku lupa siapa nama lengkapnya tapi dia minta dipanggil seperti itu), peserta dari Kalimantan harus
pulang mendadak karena ada hal yang harus ia selesaikan (Dari Kalimantan Malah dipanggil Mas hahaha). Rasanya ya kek kek
apa gitu ya, padahal kan kita baru aja mau akrab malah dia pulang. Jadi
kaya ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya gitu. Hahahaha.
Inilah foto perpisahan dengan Mas Ibul (Dia yang uduk lesehan di tengah) |
Setelah kita
bersedih-sedih ria, atau sebenarnya hanya pencitraan sedihnya, kami pun
melanjutkan materi penulisan media daring. Alhamdulillahnya reportase dilakukan
dengan rekaan saja. Maksudnya belum turun langsung ke lapangan untuk liputan.
Kami liputan di dalam ruangan dengan konsep konferensi pers.
Jadi 28 peserta
ini seolah-olah adalah wartawan profesional yang akan memberitakan kasus dan wawancaranya
lewat konferensi pers. Pemimpin Umum LPM Dinamika pun menjadi narasumber dalam
konferensi pers itu.
Seru sih,
rasanya seperti jadi wartawan betulan. Bertanya rebutan dengan wartawan lain
disusul dengan suara kamera dan flash-nya , cekrek-cekrek. Dapet feel
tegang juga sewaktu konferensi, padahal mah yang diomongin cuma seputar
kegiatan PJTL itu sendiri. Tapi seru banget wkwkwkwk.
Setelah itu,
tiba giliran kami untuk menulis berita hasil konferensi. Dengan teknik yang
sudah diajarkan Pak Suwarjono. Kami ber-28 berlomba-lomba membuat konten berita
yang sesuai dengan platform media daring. Dimana gaya penulisannya mengutamakan
judul yang menarik, tetapi juga tidak boleh clickbait. Selanjutnya
membangun tulisan yang terasnya menarik untuk di klik pembaca.
Melelahkan
sekali memang hari itu, suasana panas juga masih menyelimuti Kota Medan. Maklum
saat itu juga sama seperti sekarang, musim kemarau. Beruntungnya, siang itu
panitia menyediakan nyamik-an (aku lupa istilah kerennya apa, tapi yang jelas
ya camilan supaya kami tidak mengantuk) berupa salad buah. Hmmm Segerlah.
Ini dia salad buahnya wkwkw |
Sore hari pelatihan
hari itu belum selesai, kami harus menyiapkan energi nanti malam untuk menerima
materi terakhir karena besok benar-benar turun langsung ke lapangan. Tapi sehabis
ashar kami main games bersama semua peserta dan Kru LPM Dinamika.
Nampaknya
panitia sudah mempersiapkan jenis games yang akan kita mainkan. Sederhana
sih, kami dibagi menjadi beberapa kelompok gabungan antara peserta dan
panitia. Kemudian setiap kelompok ditantang berjalan sambil menjaga nyala api
lilin , sementara kelompok lain akan melempari air dari pinggir arena
permainan.
Rasanya seru banget,
karena engga tahu kenapa mungkin permainan yang melibatkan air memang
memberi keseruan tersendiri. Kami juga semakin akrab dengan yel-yel
masing-masing kelompok yang kocak. Pokoknya benar-benar tidak akan terlupakan deh
bagian pelatihan yang ini hahahaha.
Tepuk tangan kegirangan dan sadar kamera hahaha |
Berlari-lari diserang hujan lokal |
Sampai
akhirnya maghrib pun tiba, kami harus bersiap-siap menerima materi yang
selanjutnya. Tapi sebelum itu kami makan malam bersama terlebih dahulu.
Seingatku kami makan dengan ikan dan sambal, ditambah dengan semacam sayuran
yang direbus. Rasanya sih ya biasa aja, sampai di sinilah aku
benar-benar merindukan masakan dari daerahku. Memang kalau sedang di luar kota,
aku sulit beradaptasi dengan makanannya. Tapi yaudahlahya yang penting
kenyang wkwkwkw.
Kami makan bersama secara sederhana beralaskan banner pelatihan :(( |
Salah satu kawan dari LPM yang udah mirip Militer (Makassar) |
Materi malam
itu disampaikan oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Bang Agoes
Perdana. Materinya seru penyampaiannya juga menarik, karena Bang Agoes supel
sehingga kami tidak mengantuk saat menyimaknya.
Kangen Mita sama Afdila (samping kanan kiriku) |
Dan hari
ketiga diakhiri dengan mempersiapkan diri untuk reportase lapangan esok hari..
0 Response to "Pelatihan Hari Ketiga: Kami Mulai Akrab"
Post a Comment