Review Bakso Om Gundol
Desclaimer: Mungkin postingan ini akan mengandung soft promotion. Tapi percayalah ini jujur ulasan tentang sebuah tempat makan di Kota Metro Lampung.
Kota Metro merupakan kota yang
tidak begitu luas. Apapun yang ada didalamnya bukan persoalan sulit untuk
menemukan. Salah satunya tempat makan. Metro juga tidak begitu jahat merangsek
kantong sakumu. Karena di sini untuk kulineran sampai perut mblending dijamin
hemat gak perlu jual rumah apalagi jual diri hehehehe.
Pandemi corona yang lagi
ngubek-ubek Indonesia ini, memaksa aku untuk tidak pulang ke kampung halaman
dalam situasi libur lebaran. Awalnya pasti sedih, tapi kalau dinikmati enggak
buruk juga. Dan ternyata tidak sesedih atau semembosankan yang aku kira.
Beruntung karena masih ada nenek dan doi ku di sini wkwkwk.
Btw, ini adalah first
time ku lebaran punya pacar ya, biasanya setiap lebaran selalu jones wkwk.
Dan mungkin bagi doi juga ini pertama kalinya lebaran punya pacar. Rasanya
senang, sehabis menumpahkan tangis sendu bersama keluarga secara online ada
pacar juga yang bikin senyum-senyum geli pas lebaran. Tentu saja itu menambah
cita rasa manis di suasana lebaran aku kali ini. Akhirnya nggak Cuma nastar aja
yang manis hahaha.
Dari hari pertama libur hari raya
aku sama pacar udah ngerencanain mau ketemu hari apa. Kami memutuskan ngedate
lebaran di H+4. Biar nggak mengganggu agenda keluarga masing-masing. Sekalian
aku juga usulin bakal ngapain aja hari itu, salah satunya makan Bakso Om Gundol
yang cukup terkenal di Kota kami.
Dan ketika harinya tiba. Dengan
gubluk nya aku kesiangan dalam kondisi banyak kerjaan juga. Karena hari itu
musti nyiapin masakan buat tamunya nenek. Juga harus bersih-bersih rumah dan
beresin pakaian karena kemarin-kemarin sibuk quality time sama saudara-saudara
di sini.
Doi dah gregetan mau cepet-cepet
berangkat karena matahari keburu terik. Dan akhirnya nekatlah menuju rumah.
Tiba-tiba dah nongol aja depan rumah pas diriku masih dengan seragam domestik
yang ubras-ubrus.
Ngeliat itu tentu doi langsung mukanya
asem kaya ketek sapi, eh sapi punya ketek ga sih wkwkw, padahal yang asem
tadinya ketek aku. Eh skrg jadi ganti pula muka doi ikutan asem. Ya iyalah aku terkesan
gak konsisten karena belum siap juga dari tadi.
Ya mau gak mau doi musti nungguin
aku kelar mandi dan siap-siap. Wkwkw ya dalem hati itu sebagai latihan sih,
ntar kalau mau kondangan engga kaget pas nungguin dandan sama mix and match
baju dan warna jilbab yang cocok. Hahahaa.
Setelah siap kami berpamitan sama
mbok buat pergi berkunjung ke rumah seseorang. Selepas itu tiba giliran kami
untuk makan bakso yang aku pengenin. Bakso Om Gundol rupanya cukup berhasil
mengusik lidah penasaran ku.
Berbekal arah jalan google maps dan
akun instagram official Bakso Om Gundol kami membelah jalanan di bawah matahari
yang sedang terik-teriknya.Ya gimana itu pas abis adzan zuhur coba. Cukup lah
panasnya buat masak mie atau rebus telor wkwkw.
Sampai di sana tempatnya belum
terlalu ramai. Aku bersyukur dan bergegas memesan bakso tungku jahanam yang aku
idam-idamkan itu.
Sambil menunggu pesanan dibuatkan, kami memilih tempat makan yang paling cozy dan nyaman. Pilihan kami jatuh pada meja di ruang tamu dekat jendela. Dengan cuaca yang begitu panas, spot meja itu cukup nyaman memberi hawa dingin.
Sambil menunggu pesanan dibuatkan, kami memilih tempat makan yang paling cozy dan nyaman. Pilihan kami jatuh pada meja di ruang tamu dekat jendela. Dengan cuaca yang begitu panas, spot meja itu cukup nyaman memberi hawa dingin.
Gak lama setelah itu pesanan kami
siap. Wahhh mantap sekali. Bukan kaleng sarden ketika ngeliat bakso itu tersaji
di atas mangkok bermandikan sambal. Sementara doi berkali-kali nelen ludah kaya
ga sanggup makannya. Karena suka parnoan kalau ntar perutnya sakit wkwkw.
Pas doi udah mulai makan, bakso
yang kecil di keluarin semua. Jadi otomatis sambelnya nyampur sama kuah. Mana
doi kan gasuka kecap. Jadi dia kepedesan sampai gabisa ngomong hahaha.
Bagi aku, bakso ini super banget
sih nendangnya. Dengan harga Rp20.000 per porsi itu lumayan terjangkau untuk
kelas-kelas proletar.
Satu porsi bakso tungku jahanam disajikan dengan kecambah yang lumayan banyak. Tentu ini akan menyenangkan sekali bagi yang doyan cambah.
Selain itu masih sama seperti bakso lainnya ada mie kuning, mi bihun, sama daun seledri. Baksonya terdiri dari tungku yang berisi bakso kecil-kecil dan sambel merah asli rasa cabai.
Maka begitu mendarat dimulut, rasanya seperti di setrum mak cusss pedas, tapi tetap terbayarkan dengan kenyal dan gurihnya bulatan-bulatan baksonya wkwkw.
Aku kasih tips and trick juga sebaiknya dimakan dengan tidak menuangkan isian bakso kecil dan sambal dari tungku ya. Itu mengakibatkan pedas yang tak terkira. Mending dimakan perlahan tanpa mencampur sambal dengan kuah.
Di Bakso Om Gundol ini juga ada menu lain yang cukup terjangkau juga harganya. Ada bakso urat mercon sama bakso beranak. Untuk minuman di sini murce abis, es teh cuma Rp.2000-an. Biar lebih lengkap aku kasih gambarnya yaa.
Tempat makannya juga nyaman banget pokoknya rekomended deh. Cocok banget buat yang suka menantang sakit perut kwkwkw. Oh ya konon katanya bakso ini sudah membuka banyak cabang loh. Tapi aku beli ini di daerah Metro Jl. Wr Supratman 23 Polos Karangrejo.
Satu porsi bakso tungku jahanam disajikan dengan kecambah yang lumayan banyak. Tentu ini akan menyenangkan sekali bagi yang doyan cambah.
Selain itu masih sama seperti bakso lainnya ada mie kuning, mi bihun, sama daun seledri. Baksonya terdiri dari tungku yang berisi bakso kecil-kecil dan sambel merah asli rasa cabai.
Maka begitu mendarat dimulut, rasanya seperti di setrum mak cusss pedas, tapi tetap terbayarkan dengan kenyal dan gurihnya bulatan-bulatan baksonya wkwkw.
Aku kasih tips and trick juga sebaiknya dimakan dengan tidak menuangkan isian bakso kecil dan sambal dari tungku ya. Itu mengakibatkan pedas yang tak terkira. Mending dimakan perlahan tanpa mencampur sambal dengan kuah.
Di Bakso Om Gundol ini juga ada menu lain yang cukup terjangkau juga harganya. Ada bakso urat mercon sama bakso beranak. Untuk minuman di sini murce abis, es teh cuma Rp.2000-an. Biar lebih lengkap aku kasih gambarnya yaa.
Tempat makannya juga nyaman banget pokoknya rekomended deh. Cocok banget buat yang suka menantang sakit perut kwkwkw. Oh ya konon katanya bakso ini sudah membuka banyak cabang loh. Tapi aku beli ini di daerah Metro Jl. Wr Supratman 23 Polos Karangrejo.
Cukup sekian untuk review kali ini,
ke depan pengennya nulis review terus. Doain ya supaya tidak malas buat bikin
rekomendasi-rekomendasi makanan gilak gini wkwkw.
mampir di blog saya juga yah
ReplyDeletehttp://lenterailmu289.blogspot.com/2020/06/peran-generasi-muda-dalam-pengamalan.html
Waduh.. jadi pengen makan baso.. sejak psbb belom jajan baso langganan lagi nih :D
ReplyDeleteduhh ayo makan bakso mbak wkwk
Delete