7 Isu yang Dibahas Drakor Start Up
Aku memutuskan nonton drakor ini karena melihat linimasa bertaburan dengan sosok Han Ji Pyeong yang sangat mengharukan. Tanpa berlama-lama penasaran aku langsung memutuskan nonton dan aku juga langsung jatuh cinta pada episode pertama.
Setelah
menonton dan setiap minggu menantikan drama ini tayang. Aku terus meracuni
teman-teman di kantor. Akhirnya mereka pun jadi korban dan beberapa diantaranya
langsung menempati posisi pendukung Han Ji Pyeong dan Nam Do San.
Berikut
adalah 7 Isu yang Dibahas Drakor Start Up. Semuanya cukup menarik dan drama ini
cocok itu memacu inspirasi bagi kaum rebahan yang sering insecure. wkwk
Business Knowledge
Start up
menampilkan adegan-adegan mentoring yang dilakukan oleh Han Ji Pyeong kepada
Seo Dal Mi. Ia menjelaskan bagaimana menjadi CEO yang baik bagaimana. Ketika
kinerja tim dalam sebuah perusaan start up harus percaya pada CEO, dan
bagaimana pembagian saham yang baik agar investor bisa masuk.
Meskipun
kita membuat sebuah bisnis yang memiliki value, bukan hal yang mudah untuk
mendapatkan investor melalui value itu. Sebab yang diinginkan investor adalah
jaminan uang mereka setelah digunakan. Kegigihan dan keuletan sangat di
butuhkan, apalagi dalam hal bisnis tidak memungkiri adanya saingan.
Pada episode 7 kita bisa belajar tentang perhitungan pengeluaran perusahaan rintisan, bisa sampai berapa lama dengan dana investasi yang ada saat ini. kemudian di episode 8 drakor ini menjunjukkan betapa pentingnya back up data. Hal itu digunakan untuk jaga-jaga jika data asli hilang atau kena hack. Dan pada episode 12, ada sebuah ilmu bisnis tentang akuisisi, bisa dibilang ini adalah konflik yang luar biasa di Start Up.
Women Career
Paling
menyenangkan memang melihat suatu film dari sisi gender. Meski mengangkat
persoalan bisnis dan teknologi. Drama ini juga mengusung isu perempuan. Diawali
dengan Nenek Seo Dal Mi yang dari awal dikisahkan sebagai janda. Ia berjualan
corn dog dan sering membantu anaknya secara finansial.
Sampai usia
senja sang nenek masih berjualan corn dog bahkan bakat menghitungnya tidak
menurun. Hanya saja daya penglihatannya terus menurun dan lambat laun harus
meninggalkan karirnya.
CEO SandBox, adalah seorang perempuan yang memimpin, mempertahankan, dan membesarkan sebuah perusahaan selama 10 tahun. Ia terus terjun langsung terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di perusahaannya. Bahkan adegannya sampai harus dengan bantal leher untuk menunjukkan betapa ia jarang tidur dan semangat bekerja.
Seo Dal Mi dan Seo In Jae, dua kakak beradik yang terus memacu semangatnya untuk meraih cita-cita. Meski sempat terhalang persaingan toxic mereka kemudian berkolaborasi dan saling menguatkan. Pada masa inkubasi di SandBox pun, mereka berdua adalah perempuan-perempuan pemimpin yang mampu mendemonstrasikan hasil teknologinya di hadapan para investor. Mereka adalah potret perempuan berdaya dalam karirnya.
Parenting
Dalam Start
Up ini, Han Ji Pyeong memulai kesuksesannya sebagai yatim piatu yang penuh
kebimbangan dan menyedihkan. Pada usia 19 tahun ia di deportasi dari panti
asuhan dengan uang sejumlah dua juta won. Dengan uang itu, panti asuhan
berharap Han Ji Pyeong bisa hidup mandiri tanpa bergantung orang lain.
Ji Pyeong
bingung, bahkan untuk membuka rekening saja umur segitu belum mencukupi.
Kerasnya hidup yang dialami Ji Pyeong ketika muda membentuk karakternya yang
tertib, disiplin dan terbiasa mandiri. Ia tumbuh menjadi pribadi yang cukup
sensitif jika berurusan dengan hutang ataupun ketergantungan.
Tapi ya memang na’as, kedudukannya dalam cerita sebagai second lead membuatnya tak bisa berbuat apa-apa kecuali tunduk pada skenario penulis.Aku sendiri, memilih ada di Tim Han Ji Pyeong. Alasannya tentu karena ia merupakan yatim piatu yang menggugah motivasi siapa saja.
Nam Do San dibesarkan oleh keluarga yang tercukupi. Namun, pola asuh orangtuanya yang terlalu mengintervensi bakatnya, Do San justru tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri ketika dewasa. Ia genius, tapi karena ia tak percaya diri akhirnya menyontek. Saat diminta menyebutkan mimpinya ia bingung karena sang ayah membisikinya tentang apa yang harus ia capai dimasa depan.
Seo Dal Mi, anak broken home yang memilih tinggal bersama ayah dan neneknya setelah orangtuanya bercerai. Ia tumbuh dengan kepercayaan diri yang tinggi, tapi ia seringkali ceroboh ketika mengambil keputusan. Ia dikejar ambisi untuk membuktikan kepada kakaknya, bahwa pilihannya tidak pernah salah. Ia meti-matian membuktikan bahwa hidupnya selama ini tidak susah secara materi.
Won In Jae, kakak Seo Dal Mi yang memutuskan ikut bersama ibunya setelah orangtuanya bercerai. Ia tumbuh menjadi pribadi yang dingin karena hidupnya seperti kurang kasih sayang. Ia juga berambisi membuktikan pilihannya untuk hidup bersama sang ibu tidaklah salah. Ia juga terus bersaing dengan Se Dal Mi bahwa ia lebih berbakat darinya.
Memang sedari
awal, drama ini dibuka dengan konflik keluarga. Bagaimana persoalan finansial
juga memengaruhi kerukunan berumah tangga. Tentang komunikasi, kurangnya
pengertian dan ketidakpercayaan satu sama lain. Sehingga antara suami dan istri
masih meninggikan egonya. Sampai dalam hal mengasuh anak pun mereka memutuskan
dengan emosi.
Love
Bukan perkara
asing jika drama selalu identik dengan cinta. Tapi yang menyedihkan di sini
adalah cinta segitiga antara Seo Dal Mi, Nam Do San dan Han Ji Pyeong. Hingga terjadilah
cluster penularan virus Secon Lead Syndrome. Mulai dari cluster kantor, sosial
media, obrolan di jalan, dimana-mana. Virus ini sangat agresif.
Entah kenapa, pasangan main lead dan second lead ini secara nyata telah membentuk dua kubu yang bahkan saling sikut. Benar-benar mirip cebong dan kampret. Ya ampun adaa aja ya hal-hal yang bikin masyarakat indonesia ini jadi dua kubu.
Psychology
Pola asuh
terhadap anak memang tidak secara langsung akan berimbas kepada persoalan
psikologi. Hal-hal menyedihkan yang terjadi dimasa lalu tidak menutup
kemungkinan akan berdampak pada masa depan.
Seperti yang
terjadi pada Han Ji Pyeong sewaktu ia bersikeras mengambil surat-suratnya di
rumah Nam Do San. Tiba-tiba saja ia menyerah dan yakin bahwa Seo Dal Mi tak
akan menjadi miliknya. Ji Pyeong yang punya perangai keras itu sebetulnya
paling lemah jika dihadapkan dengan kehangatan keluarga. Karena dari kecil ia
tidak pernah mendapatkannya. Ia bahkan merasa marah ketika dikasihani, karena
mungkin ia sulit menemukan orang yang tulus dalam hidupnya.
Begitu juga
dengan Nam Do San, sebelum ia memberanikan diri berbicara yang sejujurnya
dengan sang ayah. Ketidakpercayaan dirinya mengakibatkan ia kesulitan dalam
berbahasa, ia sulit berdiplomasi sehingga perusahaan teknologinya mangkrak
selama dua tahun karena tidak mendapatkan investor.
Nam Do San selalu melampiaskan kekesalannya yang tak pernah terungkap itu dengan merajut. Ketika ia marah, tidak percaya diri atau merasa bersalah. Sampai suatu hari, Han Ji Pyeong menyerah untuk mendapatkan Seo Dal Mi dan mengatakan bahwa Nam Do San tidak boleh rendah diri lagi. emang dalem banget sih pesan ini.
Family
Start Up menyuguhkan jenis-jenis keluarga dengan berbagai permasalahannya. Secara ideal memang sepertinya sulit menemukan keluarga yang betul-betul sempurna. Karena setiap keluarga pasti ada air matanya. Tapi dari semua masalah itu endingnya mereka tetaplah harus saling menyayangi keluarganya. Meskipun masalahnya begitu berat.
“No family is perfect, we argue, we fight. We even stop talking to each other at times, but in the end, family is family. The love will always be there.”
IT
Do San, Yong San, Chul San adalah tokoh dalam start up yang memiliki keahlian dalam bidang IT. Mereka bertiga tekun menggeluti bidang kesukaannya. Ia berani bertaruh akan hidupnya bersama hal yang ia sukai. Meski harus jatuh dan terpuruk di usia kepala tiga. Tapi mereka menikmati buah manis kesabaran. Mereka kemudian berhasil go international dan bekerja di Silicon Valley.
Aku nyimak aja deh hehe
ReplyDeletemasih belum terima namdosan yg dipilih, harusnya hanjipyeong hiihh
ReplyDeleteAseli nih, harusnya jipyeong aja lebih effort...
DeleteAku juga nonton, tapi aku tim do san
ReplyDeleteKita tidak satu team ya hehehe
Delete