Cerita Bagaimana Awalnya Mulai Ngeblog
Saya tidak
ingat betul, hari dimana pertama kali membuat memulai Blog Pecandu Cerita ini.
pokoknya saat itu, masih semester awal kuliah. Pada mulanya saya membuat blog
untuk menampung kumpulan tugas kuliah. Tapi kemudian, saya berpikir banyak
cerita yang ingin saya tulis juga di blog.
Dan rasanya,
kurang sedap saja jika dicampur dengan blog yang isinya tugas kuliah. Pada saat
itu saya berpikir demikian. Lalu, munculah ide membuat blog baru yang tujuannya
memang saya khususkan untuk bercerita saja.
Saya mulai
menulis tentang banyak hal, entah itu rasa kagum sampai kesedihan. Tapi
tulisan-tulisan lama itu sekarang saya arsipkan. Karena terlalu malu, ya saking
aneh dan menggelikannya.
Jadilah blog
Pecandu Cerita ini sebagai tempat curhat dan menggalau ku sewaktu kuliah. Rasanya
begitu nyaman menuliskan apa saja di sini. Ketika melakukan perjalanan ke suatu
tempat, saya menuliskan semua ceritanya untuk merawat ingatan dan semuanya saya
simpan di sini.
Kadang ada
juga rasa kagum terhadap diri sendiri ketika menengok masa lalu dari semua
cerita-cerita yang ada di sini. Tidak pernah menyesal telah mencatat
jejak-jejak cerita di sini. Sekarang, mungkin blog ini sudah menjadi sesuatu
yang begitu berharga buat saya.
Saya tidak
bisa membayangkan jika suatu hari akan kehilangan semua yang ada di blog ini.
karena telah tersusun dalam waktu yang tidak sebentar. Ia bukan hanya sekadar
platform gratisan. Lebih dari itu, blog ini punya nilai kenangan yang tidak
ternilai.
Ketika sedih
saya menulis di sini, ketika senang saya abadikan di sini dan sejauh apapun
saya melangkah saya ukir semua kenangannya di sini. Ketika hari-hari terasa
gabut, saya buka museum pribadi ini dan kembali mengenang banyak hal.
Pada titik
ini, mungkin banyak yang ingin menjadi blogger sepertiku. Ketika aku mendapat
program yang ada beneiftnya mereka seringkali bertanya bagaimana memulai blog.
Jawaban saya sederhana, ketika memulai blog saya tidak pernah mengharapkan
apa-apa kecuali tempat untuk menuangkan segala keluh kesah.
Dahulu tidak
pernah berpikir bahwa cerita yang saya tulis akan terasa berharga. Sungguh tak
ada pemikiran seperti itu. Semuanya murni saya tuangkan dari keresahan dan
semua rasa yang saya rasakan.
Sekarang
saya begitu sadar, bahwa ternyata manusia itu adalah makhluk paling pelupa.
Maka salah satu cara untuk mengobati sifat pelupanya adalah dengan sesering
mungkin menulis. Menulis apa saja, sebab di masa depan tulisan itu telah
menjadi dokumen sejarah yang sangat berharga.
Oleh sebab
itulah, saya tidak pernah berniat untuk berhenti menulis. Apapun pekerjaan saya
di masa depan saya harus tetap menulis apa saja. Ketika aktivitas menulis itu
menjadi sumber rezeki tentu itu soal bonus saja.
Semangat
para penulis dan blogger.....
Mantap banget kak
ReplyDeleteThanks
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete