Benarkah Tidak Berdarah Saat Berhubungan Seksual Berarti Tidak Perawan?
Hallo Ledies, di tulisan ini aku pengen sekali membahas tentang selaput dara dan keperawanan. Aku penasaran sih, apakah kalian para perempuan pernah mendapat pertanyaan “Kamu masih perawan nggak?” yang mana pertanyaan ini sering diajukan oleh para lelaki menjelang pernikahan.
Pertanyaan itu katanya nanti ada hubungannya dengan pembuktian robeknya selaput dara saat berhubungan seksual untuk yang pertama kali. Aku pernah mendengar cerita dari temanku bahwa dulu ketika dia menikah dengan suaminya, dia terobsesi membuktikan keperawanannya dengan selaput dara ini.
Sebenarnya saat itu aku merasa cukup ngeri mendengar ceritanya. “Hahhh jadi orang berhubungan seks itu bakal keluar darah?” begitu batinku yang buta sekali tentang sexual education.
Pernah juga saat kuliah, kalau tidak salah mata kuliah psikologi perkembangan ada pembahasan tentang hubungan seksual yang keluar darah. Bisa dibilang saat itu aku kaya mental break down, sampai takut menikah hahaha kocak.
Entah kenapa aku yakin banyak juga perempuan yang kaya aku, takut kalau nanti pas nikah dinilai tidak virgin aliyas tidak perawan hanya gara-gara dia nggak keluar darah, yang artinya selaput daranya sudah robek.
Mari kita ulas satu persatu. Aku mengutip dari halodoc.com, Selaput dara atau hymen adalah jaringan serabut yang terletak pada vagina. Biasanya, masyarakat mengartikan keperawanan seorang wanita dengan kondisi hymen atau selaput dara yang tidak rusak atau masih utuh. Padahal, banyak faktor yang menyebabkan selaput dara menjadi rusak.
Selaput dara sendiri memiliki fungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam vagina. Selain itu, selaput dara bertumbuh seiring dengan berkembangnya organ intim seorang perempuan. Bisa dikatakan bahwa selaput dara bukanlah selaput yang menjadi penanda seorang perempuan masih perawan atau tidak. Faktanya, fungsi dari selaput dara tidak ada hubungannya dengan aktivitas seksual.
Jadi, persoalan selaput dara dan hubungannya dengan keperawanan itu cuma mitos ya, Ledies. Sepertinya tulisan ini juga ingin mengajak para laki-laki belajar bahwa tidak sepantasnya kalian menanyakan soal keperawanan kepada perempuan apalagi itu menjelang pernikahan. “Ya terus kalau udah nggak perawan mau apa?” “Nggak jadi nikahin gitu?” “Oh berarti ketulusanmu sebatas itu ya?”
Sekadar meluruskan saja, jangan sampai ada perempuan yang menjadi sedih karena ia tidak berdarah saat berhubungan seksual untuk yang pertama kali. Si laki-laki kemudian merasa dibohongi, karena ternyata istrinya sudah tidak perawan. Si perempuan pun juga ikut sedih dan bingung perasaan dia juga nggak pernah berhubungan seksual sebelum menikah. Kalau begini jadinya kan repot, Ledies.
Sekali lagi tidak mengeluarkan darah saat berhubungan seks untuk yang pertama kali, bukan berarti tidak perawan. Karena ternyata mereka yang mengeluarkan darah saat berhubungan seks pertama kali itu, justru ada yang salah dengan caranya.
Berhubungan seks juga tidak sembarangan lho, ada cara-cara yang baik dan benar. Ketika caranya benar, vagina akan memproduksi cairan lubrikasi yang berfungsi untuk memudahkan penetrasi. Sehingga rasa sakitnya tidak terlalu besar dan juga tidak mengeluarkan darah. Pendarahan yang terjadi saat pertama kali berhubungan seks disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi pada vagina, sehingga jaringan vagina terluka.
Lalu bagaimana agar cairan lubrikasi tidak kurang? Dalam islam dianjurkan sebelum berhubungan seksual laki-laki dan perempuan yang sudah menikah saling menggoda. Bahasa gampangnya pemanasan. Melakukan hal-hal romantis seperti memeluk, mencium dan seterusnya. Jadi berhubungan seksual pun ada adabnya, ada unsur saling menguntungkan, dalam artian sama-sama menikmati, tidak egois yang akhirnya terburu-buru dan terjadi pendarahan.
Bahkan, ada juga perempuan yang tidak memiliki selaput dara sejak lahir. Sangat tidak adil jika selaput dara menjadi satu-satunya tolak ukur keperawanan. Atau adapula yang selaput daranya robek disebabkan kejadian tertentu, seperti cidera olahraga, penggunaan tampon maupun kecelakaan.
Oleh karena itu, mulai sekarang yuk mulai belajar sex education supaya enggak worry tentang selaput dara dan keperawanan. Baik laki-laki maupun perempuan harus tahu soal ini. supaya tidak ada dusta diantara kalian. Dan semoga setelah ini, mulai berkurang justifikasi tentang perempuan tidak perawan karena tidak berdarah saat berhubungan seksual pertama kali.
See you...
0 Response to "Benarkah Tidak Berdarah Saat Berhubungan Seksual Berarti Tidak Perawan?"
Post a Comment