Jangan Terlalu Sering Mencukur Rambut Kemaluan, Ini Alasannya!
Siapa di sini yang pernah merasa insecure karena punya rambut kemaluan yang banyak? Kalau kalian masih punya rasa insecure, yuk mulai sekarang kita bergandengan tangan dan buang rasa insecure itu jauh-jauh.
Dulu waktu
menginjak usia pubertas, jujur aku sangat kaget dengan perubahan bagian tubuh
yang satu ini. Aku sempat berpikir kalau hanya aku yang rambut kemaluannya
tumbuh. Padahal tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak ini wajar sekali. Tumbuhnya
rambut kemaluan juga dialami oleh semua orang.
Sebagian besar
manusia akan mengalaminya waktu menginjak masa pubertas. Aku juga dulu
terlambat mengetahui bahwa ternyata rambut kemaluan harus dicukur dan
dibersihkan secara teratur.
Informasi tentang
mencukur rambut kemaluan baru aku ketahui waktu sekolah menengah atas dalam
pelajaran biologi. Memang harus aku akui
lingkungan terdekatku, yakni keluarga, tidak menjadikan hal ini sebagai
pembahasan yang serius. Sehingga aku mendapat informasinya dari tempat lain dan
cukup terlambat. Karena semestinya, persoalan tentang tubuh harus diketahui
seseorang sebelum tiba waktu pubertas.
Namun,
tahukah kalian? Bahwa terlalu sering mencukur rambut kemaluan juga dapat
menimbulkan efek yang kurang baik. Sejatinya, rambut kemaluan berguna untuk
melindungi vagina dari mikroorganisme atau bakteri.
Hampir mirip
dengan rambut hidung yang fungsinya untuk menyaring kotoran sebelum masuk ke
paru-paru. Rambut kemaluan juga berfungsi untuk melindungi vagina atau kemaluan
dari iritasi ketika terjadi gesekan. Baik gesekan karena duduk, berjalan, dan
berhubungan seksual.
Aku mengutip
dari aladokter, ternyata rambut kemaluan juga berfungsi mencegah terjadinya
infeksi. Mungkin kita tidak menyadari bahwa folikel rambut kemaluan
menghasilkan sebum yang berfungsi untuk mencegah bakteri berkembang biak. Nah,
hal itulah yang menjadikan rambut kemaluan dapat mengurangi risiko infeksi
menular seksual, infeksi saluran kemih dan vaginitis.
Jika rambut
kemaluan terlalu sering dicukur, akan menimbulkan rasa gatal dan risih juga
dikulit. Jadi sebaiknya kita juga memperhatikan keberadaan rambut kemaluan ini
ya, sehingga tidak terjadi iritasi atau hal-hal yang tidak diinginkan.
Jangan sampai
yang niatnya ingin menjaga kebersihan alat reproduksi malah berujung iritasi. Memang
rambut kemaluan perlu dipotong secara berkala. Namun, kita juga tidak boleh
melakukannya terlalu sering.
Mencukur rambut
kemaluan juga harus memastikan alat yang digunakan bersih dan dilakukan secara
hati-hati agar tidak melukai kulit di sekitarnya. Menggunakan sabun yang tidak
mengandung parfume juga boleh, asal jangan terlalu banyak. Karena, penggunaan
sabun yang berlebihan memang kurang bagus untuk bagian tubuh yang satu ini.
Semoga
informasi ini bermanfaat untuk teman-teman sekalin. Jika ada saran dan
pengalaman boleh share di kolom komentar ya...
See you....
Karena Tuhan menciptakan sesuatu itu ada maksud dan tujua yang baik bagi hambaNya. Begitu juga dengan bulu kemaluan, tentu ada manfaatnya. Jadi bagus nih artikel di atas untuk membuka mata kita selama ini.
ReplyDeleteKadang menang terlambat kita sadari
Delete