Kenapa Harus ada Keadilan Gender? Apa Indikatornya?
Beberapa kali saya ikut webinar dan pelatihan kesetaraan
gender. Sewaktu pertama kali mengikuti, saya merasa ternyata banyak yang tidak
saya tahu. Seperti perbedaan gender dan seks. Barangkali, sebagian orang belum
benar-benar memahami perbedaan antara gender dan seks. Kemudian mengapa perlu
adanya kesetaraan gender.
Secara sederhana, seks merupakan jenis kelamin atau bawaan
biologis yang diberikan tuhan dan dibawa manusia sejak lahir. Contoh, laki-laki
memiliki penis dan perempuan memiliki vagina, laki-laki punya sperma dan
perempuan memiliki sel telur, perempuan mengalami menstruasi, hamil, melahirkan
dan menyusui sementara laki-laki tidak. Itulah, hal-hal yang dikatakan sebagai
seks atau perbedaan biologis yang sifatnya kodrati, tidak dapat diubah.
Berbeda dengan gender, gender merupakan peran yang biasanya
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, pembentukannya dipengaruhi oleh budaya
sosial, serta dapat diubah sesuai perkembangan zaman. Contoh, perempuan haid di
suatu daerah tidak boleh keluar rumah karena diyakini membawa energi buruk,
kemudian kewajiban mengerjakan pekerjaan domestik yang dilimpahkan pada
perempuan, sementara laki-laki diwajibkan mencari nafkah.
Kenapa Harus Ada Keadilan Gender?
Budaya patriarki yang sudah langgeng dalam waktu yang cukup
lama, disinyalir banyak merugikan perempuan. Perempuan sebagai manusia
seutuhnya seperti tidak diberi peluang keberadaannya, karena seringkali,
aktivitas perempuan yang berlebihan melanggar kodrat. Padahal, ada miskonsepsi
dengan pemaknaan kodrat sendiri.
Sehingga, keadilan gender bermaksud memberikan tempat agar
perempuan dan laki-laki setara. Dapat berjalan beriringan, dapat berkolaborasi
dengan baik, sehingga tidak ada satu pihak yang menguasai dan pihak yang
dikuasai.
Sebab, timbulnya relasi kuasa yang timpang telah menyebabkan
ketidakadilan yang kebanyakan merugikan perempuan. Sebagai contoh kekerasan,
baik kekerasan fisik, verbal sampai kekerasan seksual. Kekerasan seringkali
terjadi pada pihak yang lemah oleh pihak yang lebih kuat. Masih ada beberapa
ketidakadilan gender yang menimpa perempuan sehingga perempuan kehilangan
banyak kesempatan hanya karena menjadi perempuan. Misalnya, peminggiran,
subordinasi, dan deskriminasi.
Untuk melihat bagaimana keadilan gender bekerja. Kita tentu
saja membutuhkan indikator atau tolak ukur. Berikut merupakan Indikator Keadilan
Gender yang paling sederhana.
1. Akses
Perempuan diberikan akses yang sama dengan laki-laki dalam pendidikan dan kesehatan. Akses pendidikan yang belum luas terhadap perempuan, misalnya keyakinan bahwa sekolah tinggi hanya disarankan untuk laki-laki akan menyebabkan perempuan menjadi lebih rentan terhadap kemiskinan dibanding laki-laki.
Begitu juga dengan akses kesehatan, perempuan
dengan segala tadir biologisnya meliputi menstruasi, hamil, melahirkan dan
menyusui harus mendapat akses kesehatan yang cukup. Tidak seperti laki-laki,
banyak aspek yang harus diperhatikan untuk menunjang kesehatan perempuan karena
tubuhnya mengalami banyak siklus. Dan hampir semuanya menyebabkan rasa sakit.
2. Kontrol
Misalnya memiliki kontrol sepenuhnya atas
tubuh dan penghasilan. Saya tidak tahu persis, apakah perempuan hari ini sudah
punya kontrol atas tubuh dan segala hal tentang dirinya termasuk penghasilan. Tapi
yang jelas, melihat ibu saya dan kerabat perempuan terdekat, budaya patriarki
yang berkembang di masyarakat sedikit banyak, telah mempengaruhi kontrol ini.
Perempuan yang tumbuh dekat dengan budaya patriarki kebanyakan memiliki kontrol
lebih sedikit terhadap tubuh bahkan penghasilannya.
Maka adanya keadilan gender, seharusnya mengindikasikan perempuan punya kontrol sepenuhnya terhadap tubuh, penghasilan dan keputusan perempuan. Perempuan boleh memilih dan memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya.
3. Partisipasi
Keadilan gender menghendaki partisipasi perempuan hadir di segala lini kehidupan. Baik masyarakat maupun keluarga. Misalnya, partisipasi dalam pengambilan keputusan baik di rumah atau di luar rumah. Bagaimana perempuan dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan, agar keputusan yang dihasilkan tidak bias gender. Perempuan perlu ditanya apakah keputusan satu dengan yang lainnya berdampak pada pengalaman biologis dan sosial perempuan.
4. Manfaat
Perempuan dapat ikut menikmati manfaat, misalnya dari hasil pembangunan atau hasil kerjanya. Keadilan gender senantiasa memandang nilai kemaslahatan bagi semua umat. Mulai dari anak-anak, perempuan, laki-laki, anak mudah sampai lansia. Bagaimana fasilitas publik ramah terhadap perempuan.
Misalnya dalam penyediaan sarana dan prasarana tempat kerja, juga memperhitungkan kebutuhan perempuan dalam menjalani takdir biologis. Seperti ruang laktasi dan toilet yang ramah perempuan. Toilet yang ramah terhadap perempuan setidak-tidaknya menyediakan air bersih, pintu yang dapat terkunci, cantolan, sabun pembalut dan cermin.
Demikianlah, beberapa hal tentang mengapa harus ada kesetaraan gender di antara kita dan apa saja indikator keadilan gender. Karena perempuan juga merupakan subjek utama kehidupan, manusia sepenuhnya dan bukanlah manusia kelas juga. Sehingga, dirinya patut mendapat perlakuan dan peluang yang sama di mana pun ia berada. Keadilan gender sejatinya juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
0 Response to "Kenapa Harus ada Keadilan Gender? Apa Indikatornya?"
Post a Comment