Perjalanan Menjadi Dewasa adalah Perjalanan Menjadi Baik
Ketika aku sedang sendiri, sering terjadi banyak lamunan. Entah itu flashback atau bayangan masa depan. Aku memang suka sekali berkecamuk dalam pikiranku sendiri. Aku merasa, sekarang telah menjadi seseorang yang berbeda dari diriku dimasa lalu. Sepuluh tahun lalu, mungkin aku hanyalah seorang anak perempuan yang sering merasa rendah diri, bersedih dan hidup dalam kekangan orang tua.
Aku tidak yakin suatu hari akan menjadi orang yang hidup
dengan banyak pilihan. Ririn sepuluh tahun lalu seperti sudah dapat menduga ia
akan hidup seperti apa, ia mungkin tak punya banyak pilihan untuk menjalani
hidup.
Tapi seluruh keajaiban yang terjadi dalam hidup akhirnya menyadarkan kepada Ririn tentang banyak sekali pelajaran. Bagaimana pengalaman relijies akhirnya telah menunjukkannya terhadap keagungan dan kebesaran Sang Maha Pencipta.
Ririn yang dulu tak pernah punya keberanian bermimpi yang tinggi,
tapi kini hidup dalam pilihan-pilihan yang mungkin didambakan banyak orang. Bukannya
sombong, tapi mungkin ada banyak orang yang sulit menemukan pilihan hidup,
sampai ia harus merasa bahwa hidup orang lain adalah ideal.
Pengalaman berharga yang tak pernah dinyana sebelumnya
menjadi bukti bahwa sebenarnya hidup adalah manifestasi hari harapan seorang
makhluk. Harapan yang besar akan mendorong sang makhluk terus mengupayakan
apapun agar harapan itu tercapai.
Dalam hidup setiap kesedihan dan upaya yang tak mengenal
lelah akan berbanding lurus dengan hasil indah di akhirnya. Setidaknya, itulah
yang aku percaya hingga saat ini. meskipun rasanya terlalu basi, tapi aku masih
percaya bahwa kesuksesan dan kegagalan adalah satu paket yang tak dapat
terpisahkan. Seperti gratis ongkir marketplace dan tanggal cantik setiap bulan,
mereka tak akan terpisahkan.
Begitu juga dengan setiap cinta yang hilang dari kita akan
digantikan dengan cinta-cinta yang lainnya. Bukan hal yang memalukan jika kita
kehilangan cinta, meskipun itu memang menyakitkan bagi kita. Tidak apa-apa
untuk patah hati dalam hidup, karena menurutku itu bukanlah akhir dari semuanya.
Setiap tempat yang kita kunjungi, akan menyediakan cinta
sesuai dengan cinta yang kita bawa juga dalam hati kita. Begitu juga dengan
setiap orang yang kita jumpai pada suatu masa, akan memberikan kita pelajaran
baik dan buruk, lalu meninggalkan kesan yang membuat hidup kita semakin kaya. Kemudian
setelah perpisahan dan perpindahan, mereka memberikan kepada kita kenangan
indah sebagai oleh-oleh yang tidak akan ada habisnya, bahkan akan semakin
bertambah dari waktu ke waktu.
Dengan begitu, kita jadi tahu rasanya menghargai waktu,
menghargai obrolan yang sedang berlangsung atau sekadar sentuhan fisik yang
suatu hari menjadi sangat berarti, sangat di rindukan dan terasa sangat jauh untuk
diwujudkan kembali.
Pada saat itu, kita diberi tahu rasa yang bernama rindu. Tapi
beruntungnya pada zaman ini teknologi sudah berkembang dengan cukup bagus. Bukan
hal sulit untuk mencari mereka yang kita rindukan di masa lalu. Tapi kita juga
ditantang untuk memulai obrolan yang sama seperti dulu, tinggal bisakah kita membuat obrolan terjadi
sama seperti masa lalu. Jangan-jangan terjadi kecanggungan.
Lagi-lagi, harus ada rasa tulus yang hadir agar komunikasi
terjalin dengan indah kembali. Pada proses itulah, sebenarnya kita akan banyak
belajar tentang banyak hal lagi. ketika dewasa percayakah kita? Bahwa hati
orang akan semakin luas tapi juga semakin sensitif.
Kita akan kembali belajar bagaimana menjadi orang baik. Sebaik-baiknya
orang lebih tepatnya. Kalimat-kalimat
yang digunakan jangan sampai menyinggung pada area-area sensitif. Semisal “Jadi
kapan kamu menikah? Kita semua udah nih.” “Sudah isi belum? Kalian sudah
setahun menikah loh” “Kenapa kamu gak coba kerja di sana kayaknya lebih
menjanjikan?”
Sekilas pertanyaan itu tidak membawa tendensi apa-apa. Tapi percayakah
kalian bahwa bisa saja pertanyaan itu akan menjadi kegagalan kita membentuk
obrolan yang asik. Obrolan polos seperti yang kita lakukan di masa lalu. Akan tercipta
kesenjangan karena perbedaan status, perbedaan kesibukan dan perbedaan yang
lainnya.
Padahal dulu, seberapapun kita berbeda, obrolan yang kita
lakukan akan selalu setara. Soal film kesukaan kita yang sedang tayang, tentang
musik yang sama-sama kita nyanyikan dengan suara fals, dan tentang rencana
makan di warung murah.
Menurutku, perjalanan hidup memang senantiasa mengantarkan
kepada kita bagaimana berperilaku baik. Tapi seringkali, kita menutup diri
untuk itu. Kita memilih ikut arus dan menganggap hal-hal kecil yang sebenarnya
kurang baik itu menjadi normal, padahal diakhir kita akan sadar bahwa itu
bukanlah sesuatu yang benar.
Berlaku pula hukum timbal balik, apa yang kita beri juga sejatinya
akan kembali kepada kita sendiri. Terkesan klise dan basi. Tapi aku sudah
membuktikannya, ketika kita peduli dengan seseorang, kita juga akan
dipedulikan. Tapi, ketika kita hanya ingin terus dipedulikan, lama-lama
kepedulian itu juga akan hilang. Semuanya take and give.
Tapi peran-peran ajaib juga sering terjadi karena tangan
Tuhan, tidak melulu langsung diberi balasan kebaikan. Terkadang ia akan
berbentuk lain dan bahkan menjadi jauh lebih baik lagi balasannya.
terimakasih untuk informasi menariknya kak. semangat berkarya
ReplyDeleteSemangat juga
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete