Cemas Karena Perubahan Iklim? Coba Kebiasaan ini Untuk Menguranginya
Kalian sering merasa aneh nggak sih sama cuaca belakangan ini?
Kadang panas sekali, tiba-tiba mendung, kemudian hujan. Periode
musim juga makin kabur karena hujan dapat turun kapan saja. Nah, ternyata fenomena
ini merupakan dampak dari perubahan iklim. Sehingga cuaca tidak menentu dan
ekstrem. Misalnya panas sekali atau hujan yang sangat lebat sampai menimbulkan
banjir.
Saya jadi ingat dengan pelajaran geografi waktu SMA, tentang el
nino dan la nina. istilah untuk menyebutkan cuaca yang ekstrem.
Barangkali, dulu tidak akan berpikir sedalam ini tentang cuaca ekstrem yang
semakin berdampak pada kehidupan sehari-hari.Namun, sekarang jadi paham betapa
berpengaruhnya aktivitas manusia dan penurunan fungsi lingkungan hidup terhadap
kehidupan sehari-hari akibat cuaca ekstrem.
Perubahan iklim yang sudah kita rasakan ini, semestinya kita iringi
dengan perubahan perilaku agar lingkungan dapat mengembalikan fungsinya. Sayangnya,
hal itu belum menjadi motivasi kita untuk bergerak melakukan perubahan dan
menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Ada banyak elemen masyarakat yang harus berperan aktif untuk
melakukan perubahan ini. Masyarakat sipil, akademisi, komunitas dan pemerintah
harus bersinergi dan satu suara untuk menggalakkan gerakan ini.
Namun, kenyataannya memang tidak sesederhana itu, beberapa elemen
nyatanya belum menunjukkan gerakan yang signifikan menuju hidup yang lebih
ramah lingkungan. Sebut saja, penggundulan hutan besar-besaran, pengelolaan
sampah yang tidak tepat, serta kebiasaan-kebiasaan yang boros energi. Hal
tersebut dapat meningkatkan dampak perubahan iklim.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh lebih dari 1000 ilmuwan dari 25
negara yang berbeda telah dilakukan untuk menyadarkan pemerintah dan masyarakat
terhadap apa yang terjadi pada bumi berdasarkan laporan Intergovermental Panel
on Climate Change (IPCC). Laporan tersebut memperingatkan bahwa pengurangan
emisi gas rumah kaca diperlukan pada tahun 2025 untuk menghindari dampak
bencana iklim yang ekstrem.
Jika tidak ada yang dilakukan untuk mengurangi emisi dalam 3 tahun
atau di tahun 2021, emisi gas rumah kaca akan menyebabkan suhu pemanasan global
rata-rata 3,2 derajat celcius dan pada tahun 2100 akan dapat merusak rantai
makanan dan ekosistem kita. (Sumber: Sustaination)
Membaca fakta ini, tentu membuat saya bergidik ngeri. Membayangkan
ketika hari itu tiba. Kita krisis pangan dan air bersih. Bahkan mungkin kita
akan berebut oksigen. Pikiran-pikiran semacam ini kerap membuat saya cemas soal
kehidupan masa depan. Saya membayangkan akan sulit menemui ikan segar dan
sayuran hijau kesukaan saya.
Maka dari itu, kita tidak dapat berdiam diri menyaksikan fakta ini. Kita harus bergerak melakukan perubahan. Perubahan besar memang tidak dapat dilakukan dengan mudah. Namun, kita harus ingat bahwa perubahan-perubahan kecil yang kita lakukan secara konsisten akan memberi dampak yang signifikan.
Berikut adalah kebiasaan sederhana yang dapat kita lakukan
#UntukmuBumiku, agar kita menjadi bagian yang berperan aktif dalam mengurangi
dampak perubahan iklim
1. Mulai Menanam
Kita dapat memulainya dari kegiatan menanam apa saja. Misalnya,
bunga, sayuran, pohon buah, tanaman obat, atau tanaman hidroponik. Manfaatkan
media yang ada di sekitar rumah. Selain dapat membantu penemuhan kebutuhan
pangan, oksigen dan estetika, menanam juga membawa dampak positif untuk
kesehatan mental kita. Kita tidak perlu lagi pergi healing jauh-jauh,
cukup dengan aktivitas menanam dapat mengurangi stress. Apalagi jika
dilakukan bersama anggota keluarga yang lain, akan menambah keharmonisan
keluarga.
2. Mematikan Listrik setelah Selesai Menggunakannya
Siapa di sini yang habis mengisi daya ponsel tidak mencabut charger-nya?
Yuk mulai kita ubah kebiasaan ini. Karena setiap alat elektronik yang tidak
dicabut walaupun tidak digunakan akan menyerap daya sebanyak 20%. Saya sudah
menerapkan kebiasaan ini, rasanya malah ada kepuasan tersendiri saat memeriksa
colokan serta lampu yang selesai digunakan kemudian dimatikan. Dampak baiknya,
kita jadi hemat listrik dan dapat mengurangi dampak perubahan iklim.
3. Menyetrika Banyak Baju Sekaligus
Menyetrika baju dalam jumlah banyak dalam satu waktu dapat
menghemat listrik, daripada menyetrika satu baju setiap hari. Memang sedikit
melelahkan, tapi sebenarnya kalau suda terbiasa akan jauh lebih rapi dan tentu
saja lebih hemat listrik.
4. Membeli Pakaian dengan Bijak
Industri pakaian menyumbang limbah terbesar dan menyebabkan
pencemaran air. Semakin sering kita membeli pakaian, maka semakin besar pula
kontribusi kita terhadap pencemaran air. Maka kita perlu mempertimbangkan
matang-matang saat akan membeli pakaian.
Usahakan membeli pakaian yang awet dan nyaman bagi tubuh, sehingga
kita dapat menggunakannya dalam waktu yang lebih lama. Tanpa Perlu membeli
pakaian setiap tahun.
Kemudian, membeli pakaian dengan warna-warna alami seperti produk ecoprint
juga dapat mendukung gerakan pengurangan dampak perubahan iklim. Sehinga pencemaran air dapat berkurang.
5. Mulai Memilah Sampah dan Mengompos
Setiap hari kita pasti menghasilkan sampah. Lalu, kemana
sampah-sampah itu berakhir? Apakah kita telah berusaha menyelesaikan persoalan
sampah kita secara mandiri?
Kita dapat memulainya dengan memilah sampah, mulai dari yang
organik, kertas, plastik dan B3. Baru setelah itu kita dapat menentukan kemana sampah-sampah itu dilarikan.
Sampah organik dapat kita manfaatkan sebagai pupuk kompos. Banyak
tutorial untuk belajar mengompos sederhana. Sampah kertas dapat kita daur
ulang, melalui bank sampah atau kita gunakan kembali, misalnya keranjinan dll.
Sampah plastik dapat kita jadikan ecobrick dan kerajinan tangan yang
dapat berfungsi bagi kehidupan sehari-hari, misalnya tas belanja.
6. Membawa Wadah yang Dapat Digunakan Kembali Saat Membeli Apapun dari Luar
Kita dapat menggunakan kantong belanja kain ataupun plastik yang
dapat digunakan kembali saat pergi ke warung. Untuk mengurangi penggunakan
plastik yang akhirnya juga membebani kita karena bingung harus dibuang kemana.
Kita juga dapat membawa kotak makanan dan botol minum saat akan
membeli makanan dan minuman di luar. Agar tidak menghasilkan sampah plastik
maupun styrofoam. Atau ketika ingin jajan kita lebih mengutamakan makan
di tempat daripada di bawa pulang agar dapat meminimalisir sampah.
Itulah 6 kebiasaan yang selama ini coba aku terapkan di rumah.
Barangkali teman-teman punya kebiasaan lain juga dapat mengurangi dampak
perubahan iklim. Karena aku percaya setiap orang punya caranya masing-masing
untuk mmebawa dampak baik. Sama seperti quotes dari #TeamUpForImpact, bahwa
"Siapapun bisa menyelamatkan bumi dengan caramu sendiri."
makasih sharingnya
ReplyDeleteSo far baru mulai belajar menanam. Next harus dicoba tips-tips lainnya untuk memaksimalkan ikhtiar menjaga stabilitas iklim kita.
ReplyDeleteAku yang masih PR bagian "Mulai Memilah Sampah dan Mengompos" sih. Karena lingkungan belum support. Kita milah nih, pas ngangkut sama aja di masukin truk yg sama huhu. Mengompos juga belum coba. Soon pingin nyoba :)
ReplyDeleteBenar mbak, sebenarnya saya mengalami masalah yang sama, tapi namanya juga ikhtiar sambil memikirkan menggunakan kembali yang sekiranya dapat dimanfaatkan. Kalau ada bank sampah yang menerima semua jenis sampah selain yang residu munkin lebih mudah.
DeleteAku paling demen dan sering kulakukan adalah poin 3 mbak. Entah kenapa nyetrika itu berat kalau belum dimulai tapi sangat susah berhenti saat sudah melakukannya. Rupanya ini ini bagian dari supaya bisa mengutangi efek 0erubahan iklim ya.
ReplyDeletePastinya mbak, karena dengan begitu kita jadi lebih hemat energi mbak, jadinya polusi yang dihasilkan juga dapat berkurang. Semoga bisa nular kepada lebih banyak orang lagi yaaa..
DeleteSaatnya kita harus sudah bersama mulai menyadari kondisi yang terjadi disekitar kita. Kondisi iklim yang tidak menentu seiring perkembangan teknologi. Nampaknya bukan hanya tugas pribadi, ini harus jadi tugas bersama, Sudah rutin di rumah saat keluar rumah, saat malam hari mematikan lampu/listrik. kecuali di halaman depan dan kamar mandi
ReplyDeleteDari semua saran, yang agak berat itu saran menanam 😂, ga tau kenapa tangannya ga terampil untuk berkebun. Merawat dan bantu panen tanaman yang suami buat dirumah sih sering 😂😂😂
ReplyDeleteDuh tersentil nih.
ReplyDeletePakai kantong belanja aja masih sering lupa untuk bawa dari rumah
Aku sudah memulainya dgn tdk membeli baju n menimbun makanan saat buka puasa
ReplyDelete