Review Ketoprak Terenak di Kota Metro
Ketoprak merupakan makanan khas Betawi. Lontong yang
dipadu dengan bumbu kacang melimpah, bihun, tauge rebus, dan potongan tahu.
Kota Metro yang sedikit bingung dengan makanan khasnya itu
justru menjadi pusat berkumpulnya beragam kuliner dari berbagai daerah di
Indonesia. Sehingga kita malah dengan mudah menemukan aneka makanan tradisional
Indonesia di Kota Metro.
Nah, sebenarnya sudah sejak lama ingin mereview ketoprak Ganjar
Agung 14/II ini di blog. Tapi entah kenapa belum jadi juga. Sampai suatu ketika
saya iseng bikin question box di instagram untuk menebak lokasi ketoprak
ini, ternyata belum banyak yang aware.Mungkin sudah saatnya saya membuat
review ketoprak satu ini agar makin laris dan banyak orang yang tahu.
Pertama-tamamungkin saya akan bercerita bagaimana awalnya makan di tempat ini. Waktu itu saya masih pacaran sama suami saya. Kami biasa mencari street food untuk ngedate. Maklum saja kami berdua sepertinya tidak begitu cocok menjadi pasangan yang pergi ke cafe-cafe.
Kami berdua sepakat bahwa nge-date terbaik dan ter-worth
it adalah menjelajahi street food karena selain membantu UMKM, kami
akan mendapat makanan yang sesuai lidah kami dan tentunya sepadan dengan apa
yang akan kami bayarkan.
Saat itu, kami sedang bingung akan makan dimana. Lalu, doi
menawarkan untuk makan ke tukang ketoprak yang agak jauh.
“Mau nggak makan ketoprak tapi agak jauh?” Katanya
Terdengar seperti tawaran yang diselimuti unsur negatif. Tapi akhirnya saya menerima tawaran itu. Meskipun dalam hati agak males karena harus melaju di atas dua roda dengan waktu yang agak lama. Terkadang memang rasanya berat apalagi ketika tubuh sudah letih karena seharian bekerja.
Pada dasarnya saya juga punya satu tempat ketoprak yang
menurut saya enak. Tapi menurut doi biasa aja, yaitu ketoprak pakde 21. Mungkin
sebagian besar teman-teman di Kota Metro juga sudah paham dengan ketoprak ini,
bahkan menjadi salah satu penggemarnya.
Sampai akhirnya saya ikutan jatuh cinta sama ketoprak Ganjar Agung 14/II ini sejak pertama mencobanya. Bumbu kacangnya benar-benar tidak pelit dan perpaduan antara cabai, bawang, gula dan kacang benar-benar pas sehingga membentuk rasa gurih, manis dan pedas yang sempurna.
Tahu digoreng dengan kematangan yang pas juga menambah
kelezatan ketoprak Ganjar Agung 14/II ini. Dengan harga Rp13.000/porsi,
ketoprak ini terhitung murah menurut saya dengan lontong daun yang juga enak.
Saya juga suka dengan tempatnya yang bersih, meskipun tempatnya di pinggir
jalan, mereka sangat mempedulikan kebersihan dan kerapian demi kenyamanan
pelanggan.
Ketoprak Ganjar Agung 14/II terletak di depan lampu merah Ganjar Agung tepat di depan pertigaan ke arah 16C. Tempatnya sangat mudah dicari karena berada di depan jalur dua.
Dulu, saat pertama-tama makan di tempat ini saya sering
diajak ngobrol sama pakde dan bude yang jualan. Namun, semakin kesini, sudah
tidak sempat lagi karena pelanggan datang silih berganti membuat mereka sibuk
melayaninya.
Saking sukanya dengan ketoprak Ganjar Agung 14/II ini, saya
pernah uring-uringan sama suami. Saat itu saya sedang ngambek, entah karena
masalah apa. Tapi perut saya lapar, saya bilang pada suami bahwa pengen
ketoprak, tapi saya maunya cepat karena perut sudah sangat lapar. Suami
menawarkan apakah bersedia kalau dibelikan ketoprak selain ketoprak Ganjar
Agung 14/II.
Saya bersedia karena rasanya perut lapar dan pengen sekali
ketoprak, dalam pikiran saya pokoknya yang penting ketoprak deh. Eh pas sudah
datang dan makan, saya makin uring-uringan karena rasa ketopraknya jauh dari
ekspektasi. Benar-benar beda dengan ketoprak Ganjar Agung 14/II ini.
Akhirnya saya hampir tidak pernah beli ketoprak selain di Ganjar
Agung 14/II ini. Sudah malas kecewa untuk kedua kalinya dan tanpa sadar saya
telah menobatkan ketoprak Ganjar Agung 14/II ini sebagai ketoprak terenak di
Kota Metro.
Bagi kalian, anak-anak Kota Metro yang hobi hunting street
food seperti saya. Tak ada salahnya kalian mencoba ketoprak Ganjar Agung
14/II ini. Mungkin bisa menjadi referensi kuliner kalian. Atau jika kalian
punya referensi ketoprak yang lain coba tinggalkan di kolom komentar siapa tahu
bisa saya coba dan jadikan referensi ya.
Yeah, saya pikir ketoprak itu sama dengan gado2, hanya lebih banyak tahunya. Tapi senang dengan review ketoprak Ganjar Agung 14/II bumbunya pas dan enak. Wah kapan yach cobanya?
ReplyDeleteKalau berkunjung ke Metro Lampung nanti jangan lupa nyobain ya kak
DeleteMakanan sederhana, harga merakyat tapi rasa nggak kalah dengan hotel kelas atas. suka banget sama ketroprak
ReplyDeleteDan termasuk makanan enak tanpa MSG, bangga banget pokoknya sama makanan ini!
DeleteBaca tulisan ini, aku jadi pengen berburu ketoprak paling enak di Tangsel :))) Banyak yang jual sih, tapi aku belum bisa menobatkan mana yang paling enak
ReplyDeleteCoba mbak dijajaki nanti lama-lama kita membandingkan dan ketemu yang paling enak hehehe.
DeleteSaya bingung membedakan mana ketupat sayur, gado-gado dan tepo pecel. Tapi kalau melihat foto ketoprak Ganjar Agung 14/11 ini kelihatannya memang enak banget. Bumbu pecelnya luber banget seperti kuah.
ReplyDeleteBenar-benar nggak pelit kak bumbunya kadang sampai nggak habis waktu makan, rasanya pengen dibawa pulang buat lauk lagi, tapi nggak mungkin juga karena udah kenyang.
Deleteketoprak idaman saya juga mbak 😍 apalagi kalo ketemu bumbu kacang yg pas di lidah, emang jadi auto berkali-kali kesana hehe
ReplyDeleteSusah berpaling kalau udah jatuh cinta tuh ya mbak
DeleteSaya kurang tahu sih, asal-usul ketoprak apa betul dari Jawa Barat. Tapi terlepas dari itu, ketoprak lebih populer di Jakarta dibanding Jawa Barat.
ReplyDeleteHarganya terjangkau sekali 13.000/porsi.
Sebenarnya aku juga nggak tahu kak, tapi waktu googling katanya ketoprak dari Jawa Barat. Duh siapa ya yang bisa verifikasi infonya hehehe.
DeleteKak, aku baru tau loh selama ini kukira ketoprak makanan orang betawi 😄😄 soalnya aku dari buyut dah di jakarta dan ketoprak banyak bgt yg jual disini
ReplyDeleteKayaknya aku salah dapat info ini ya.
DeleteBelum pernah nyobain Ketoprak di kota Metro ini sih, tapi aku senang beli ketoprak dan menurutku itu enak jga walau bukan daerah Jawa soalnya org jualan ketoprak dekat bnget dri rumahku ini...
ReplyDeleteYang mpo suka makan ketoprak yaitu rasa dan porsi gak banyak. Makan hangat hangat tahunya baru matang dan gak asem
ReplyDeleteKetoprak dekat rumahku juga 13ribu per porsi. Isinya banyak & enak hehe.. Aku juga suka esplor kuliner2 terlaris di kota2 yg aku kunjungi
ReplyDeleteJadi ngeces pengen ketoprak
ReplyDeleteTapi bingung, kota Metro teh di mana? Saya scroll bolak balik kok gak nemu?
hanya nemu ini: Ganjar Agung 14/II
Kota Metro itu ada di Lampung kak, Kota kedua setelah Bandar Lampung.
Deleteketoprak khas jawa barat yang kayak gimana ya kak? aku sambil berimajinasi, hehe. ketroprak yang aku tahu asal jakarta apa ya? disini di Bandung aku pernah juga nyoba dibawain suami, emang agak mirip kupat tahu petis sih kalo di Bandung. cuman dia pake bihun terus pake selederi juga. aku kurang sreg sih sama rasa nya dan bumbu kacangnya agak beda. tapi suami beda, dia malah lebih suka ketoprak dibanding kupat tahu, hahahaha. beda - beda selera sih ya
ReplyDeleteKayaknya aku salah dapat info tentang asal usul ketoprak ini kaka, akan segera ku ralat deh, karena ternyata ketoprak yang aku maksud khas betawi.
Deletesaya suka sekali makan ketoprak tapi baru tau ini ada ketoprak metro namanya. semoga suatu saat saya bisa mencicipi ya aminn
ReplyDeleteWaa siang siang baca artikel ini jadi pengen makan ketoprak untuk menu makan siang.. Kalau di Bali ketoprak namanya tipat cantok
ReplyDeleteBanyak ragamnya juga ya untuk ketoprak di masing-masing daerah ini.
DeleteEh, serius kak Ririn kalo ketoprak makanan khas Betawi?
ReplyDeleteAku yang orang betawi malah gak doyan makanan ini. Padahal, ada ketoprak enak juga deket rumah. hehehe
Mbak, Kota Metro itu di Lampung, toh? Kupikir awalnya di Jakarta, hehe maafkan.
ReplyDeleteSaya pas ke Jakarta pernah mbak makan ketoprak ini, tampilannya memang mirip gado-gado sih, tapi sepertinya nggak ada santannya di kuah bumbu kacangnya, yak? Jadi berasa berbeda di lidah.