Review Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvi di Kota Metro

Sudah lama sekali kalau makan-makan selalu ke Warung Wonogiri, tapi setelah membuat review dan membagikannya di grup Jajanan Kota Metro ada yang memberikan rekomendasi warung lain katanya lebih enak. Namanya Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie. Kata orang yang memberi rekomendasi, rasanya lebih enak dan harganya lebih terjangkau.

Langsung saja saya dan suami bergegas mencicipi Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie ini yang terletak di Jalan RA Kartini, 28 Purwosari, warungnya terletak setelah minimarket merah yang baru dibangun sebelum Kampus Maarif. Kalau kita berjalan dari Pasar Pagi Purwosari lurus ke Jalan RA. Kartini, Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvi ini berada di sebelah kiri.

Saya sebenarnya cukup heran dengan berbagai nama daerah di Jawa yang kemudian menjadi nama warung di daerah Sumatera seperti ini. Setelah sebelumnya Wonogiri, sekarang Lamongan. Btw, Lamongan mungkin memang terkenal banget ya kulinernya, seperti soto Lamongan yang kayaknya terkenal banget deh. Makanya nggak heran mereka yang menetap di suatu daerah membuka usaha kuliner dari Lamongan, karena terkenal enak. Sebelumnya, saya juga punya referensi warung tenda Lamongan yang cukup enak juga di daerah Hadimulyo Barat, letaknya dekat sekali dengan lampu merah. 

Tidak berlama-lama setelah memutuskan untuk mencoba Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie ini, kita pun menuju lokasinya. Lokasinya cukup mudah di temukan dengan arahan sederhana mbak-mbak yang membubuhkan komentar pada postingan facebook saya di Grup Jajanan Kota Metro.

Setelah sampai warungnya, kami berdua langsung memesan dua porsi pecel lele. Saat itu suasana warung cukup ramai, ada beberapa orang yang sudah menduduki spot lesehan yang tersedia, padahal baru habis maghrib. Setelah beberapa waktu, akhirnya pesanan kami datang juga. Dua piring pecel lele lengkap dengan sambal rempai mentah, terong goreng, tempe goreng, tahu goreng, dan lalapan yang terdiri dari timun, kemangi, serta kol.

First impression kami tentu cukup takjub, walaupun kuantitas lalapannya tidak selengkap warung wonogiri. Tapi di Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvi kami dapat ekstra tempe-tahu goreng dan terong goreng. Sementara di Warung Wonogiri tidak. Namun, di Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie ini lelenya hanya satu ekor dengan ukuran yang cukup untuk satu kali makan.

Langsung saja, karena perut juga sudah lapar kami melahap pecel lele itu dengan membabi buta. Tiba-tiba ada rombongan keluarga yang datang, sepertinya mereka sedang merayakan sesuatu dan sebelumnya sudah memesan. Jadilah, semua spot lesehan dan tempat duduk terisi penuh.

Suapan pertama berhasil membuat kami manggut-manggut karena sambalnya memang enak sekali. Perpaduan cabai,tomat, garam, terasi, gula dan jeruk sambalnya sangat pas di lidah kami. Kebetulan saya suka sambal yang pedas manis, dan rasanya ini betul-betul selera saya.

Saat pertama kali mencoba saya tidak kepikiran membuat review-nya di blog ini. Kebetulan saat itu saya juga tidak membawa gawai, sehingga tidak dapat mengabadikan sajian pecel lelenya. Yang jelas kami akan ketagihan ke sini terus karena rasa sambalnya enak, untuk mencoba menu lainnya. Dan harganya sangat terjangkau, satu porsi pecel lele hanya 15.000 rupiah saja.

Di Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie, nasinya sudah ditaruh piring masing-masing. Sehingga kita tidak leluasa menambah nasi. Walaupun pasti kita bisa memesan ekstra nasi. Saat pertama datang itu, saya sebenarnya pengen nambah, tapi masih kikuk karena baru pertama, akhirnya setelah pulang dari sana kami memutuskan untuk jajan seblak. Hahaha. Porsi nasinya sih cukup, mungkin kami berdua yang makannya memang banyak.

Kedua kalinya, kami datang ke Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie, untuk merayakan hari ulang tahun saya. Kami memesan dua porsi ayam goreng broiler. Berbeda dengan saat pertama datang, suasana kali ini tidak seramai saat itu. Meskipun ada dua sampai tiga tempat lesehan yang ditempati pengunjung. Tidak lama kemudian, pesanan kami berdua tersaji di depan kami. Dengan lalapan yang sama lengkapnya seperti saat pertama.

Langsung saja kami menyantap ayam goreng dengan membabi buta lagi. Ayam gorengnya krispi di luar dan juicy di dalam. Rasanya juga gurih apalagi kalau di cocol dengan sambal tomatnya. Memakan ini sejenak kita dapat melupakan permasalahan hidup yang ada. Hahaha.

Awalnya saya berencana memesan ekstra nasi dan terong goreng kalau datang ke Warung Sambelan Laongan Mbak Selvi ini. Namun, saya tidak ingin terlalu kenyang kali ini. Ketika akan memesan suami bilang dia mau merelakan terong gorengnya untuk saya. Sehingga tidak jadi pesan yang ekstra-ekstra lagi. Mungkin selanjutnya kalau pas lapar betul kita pesan ekstra-ekstra itu.

Satu porsi ayam goreng lengkap dengan sambal dan para pendampingnya itu hanya 20.000 rupiah saja. Ini cukup terjangkau menurut saya. Dengan ukuran ayam yang cukup besar. 

Tempat makan di Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie ini sangat sederhana. Meskipun begitu, mereka sangat menjaga kebersihan. Ini menjadi nilai penting bagi saya untuk sebuah warung makan. 

Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie ini buka dari jam 10 pagi, tapi sayangnya saya lupa menanyakan tutup sampai jam berapa. Untuk teman-teman yang terkendala keluar malam bisa menikmati kuliner di Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvie di siang hari.

Saya juga suka di sini sudah disediakan air putih secara gratis. Walaupun banyak juga warung pecel lele yang menyediakan air putih juga. Tapi ada lho, warung makan yang tidak menyediakan air putih. Jadi kita harus memesan minum kalau mau makan di tempat. Air putih bisa jadi hal menarik bagi kaum-kaum hemat atau pecinta air putih sih.

Sayangnya, Warung Sambelan Lamongan ini tidak menyediakan menu tumis-tumisan. Mungkin karena keterbatasan tenaga juga. Ini warung sederhana. Tapi meskipun begitu saya sudah merasa puas dengan beragam pendamping menu utamanya.

Barangkali, cuku sekian review Warung Sambelan Lamongan Mbak Selvi dari kami. Semoga bermanfaat untuk kalian yang sering melakukan jelajah kuliner. Bonus foto kami berdua boleh yaaa..

Ririn Erviana

Suka Jatuh Cinta, Sering Sendirian

Share this post