Review Soto Pakde Sugi di Kota Metro
Doc. Pribadi |
Berbicara soal soto, makanan satu ini bukanlah sesuatu yang langka atau mahal di Kota Metro. Soto yang enak dan murah sangat banyak di Kota ini. Walaupun terkadang sedikit bingung jika ditanya makanan khas Kota Metro, tapi di Metro banyak sekali kuliner-kuliner enak. Apalagi soto yang enak.
Saya sendiri sangat menggemari kuliner satu ini. Entah kapan bermula menyukai soto, saya juga lupa. Tapi barangkali soto masuk kategori comfort food saya. Bahkan waktu menikah, hari-hari sebelumnya banyak sekali orang rewang, mereka terbiasa membuat soto di masa-masa rewang ini. Selain, di prasmanan waktu resepsi juga ada hidangan soto.
Saat itu saya tidak bosan-bosan sehari-hari makan soto. Mungkin tiga hari atau bahkan lebih saya selalu makan soto. Setiap pulang kampung saya juga selalu request untuk dimasakkan soto oleh mamak. Mamak saya kalau buat soto itu cukup berani dengan bumbu-bumbunya. Sampai kadang aromanya kemana-mana. Aroma daun jeruknya kadang sangat terasa. Dengan kuahnya yang berwarna kuning menggoda.
Nah, sayangnya di Metro saya kesulitan menemukan soto seperti yang biasa mamak bikin atau bude-bude rewang bikin di kampung saya. Saya tidak bilang sulit menemukan yang enak. Tapi yang rasanya mirip seperti di kampung saya saat acara-acara sepertinya sedikit sulit.
Suatu hari, secara random, suami saya mengajak makan soto Pakde Sugi di depan shopping. Shopping adalah salah satu bagian dari pasar cenderawasih. Pasar Cenderawasih adalah pasar terbesar di Kota Metro yang letaknya juga di jantung kota. Saat berkunjung ke Kota Metro, tidak akan sulit menemukan Pasar Cenderawasih.
Kembali ke cerita soto. Kami berdua belum pernah mencoba soto ini sebelumnya. Saat itu, langsung saja saya pesan dua soto pakai nasi. Kebetulan memang cukup lapar. Saya juga minta tambah telur. Untuk menambah kenikmatan makan soto. Karena kadang di warung-warung soto yang kecil, tidak menyediakan telur.
Begitu pesanan datang, aroma kuah soto menyeruak dan masuk ke hidung. Saya langsung teringat aroma ini dengan momen-momen di Kampung. Wah saya sangat bersemangat untuk mencoba rasanya. Dan benar saja, rasanya sangat mirip dengan rasa soto yang biasanya saya makan di Kampung.
Doc. Pribadi |
Saya bahkan sanggup menghabiskan semua kuahnya ketika makan soto ini. Selain rasanya yang enak, soto ini juga selalu mengingatkan saya tentang kampung dan orang-orang di sana terutama tentu mamak saya sendiri.
Selain soto, warung pakde Sugi ini juga menjual nasi uduk. Tapi saya belum pernah mencoba nasi uduknya. Saya baru dua kali ke sana. Terakhir kali ke sana, karena merasa badan sangat lelah dan rasanya pengen makan yang bikin keringatan.
Letak Soto Pakde Sugi ini tidak jauh dari jantung Kota Metro. Bahkan hanya sepelemparan batu saja dari Tugu Pena. Adu Pojok dengan masjid Taqwa atau seberang Kantor Pos.
Doc. Pribadi |
Saya tidak yakin dengan harga satu porsi soto Pakde Sugi. Karena saat membayar Pakde Sugi tidak mengatakan satu porsi harganya berapa. Saat itu semuanya habis Rp33.000 untuk dua porsi soto, satu butir telur rebus, dan 4 buah tempe goreng.
Kali kedua, habis Rp30.000 untuk dua porsi soto dan 4 tempe goreng. Saya menebak harga satu porsi soto adalah Rp13.000. Mungkin harganya tidak jauh dari kisaran itu. Saya rasa masih sangat worth it harga segitu dengan soto yang rasanya menurut saya meman enak.
Selain itu, tempatnya juga sangat bersih dan rapi. Saya sendiri sangat menyukai tempat-tempat makan seperti ini. Tidak perlu mewah yang penting bersih dan rapi. Saya menilai jika begitu, berarti penjual dengan tulus ingin membuat kita nyaman sebagai pelanggan.
Tidak jarang, rumah makan atau tempat makan yang mungkin lebih bagus dari ini. Tapi kebersihan dan kerapihannya kurang. Demikianlah Review Soto Pakde Sugi di Kota Metro. Semoga bisa membantu anda ketika mencari soto yang enak di Kota ini. Jangan salahkan saya kalau mungkin rasanya kurang pas di lidah anda. Mungkin karena kita berbeda selera. Hehe.
0 Response to "Review Soto Pakde Sugi di Kota Metro"
Post a Comment