Review Film Ipar Adalah Maut



Kalau baca judulnya, aku pikir film ini bakal ngomongin soal Ipar sesama perempuan yang ribut. Yang buat rumah tangganya hancur. Tapi ternyata bukan. Ini film perselingkuhan. Serem.

Pengkhianatan paling berat itu berasal dari orang paling dekat. Konon film ini diangkat dari kisah nyata. Dunia memang sudah gila. Tapi mari kita review hal-hal menarik di dalamnya.

Nisa, perempuan cantik, salihah, anggun, pintar buat kue dan beruntung. Beruntung karena dia dinikahi oleh Aris. Dosen muda yang ganteng, cerdas, bijak, alim, dan penyayang sama keluarga. Saking sayangnya? Apatuh?

Netizen banyak yang bertanya-tanya gimana ceritanya orang se-alim Mas Aris bisa selingkuh sama adik iparnya sendiri, Rani. Bermula dari ngeliat adik iparnya pakai tangtop malam-malam. Ada yang bilang gini, "Masa liat cewe pakai tangtop langsung kegoda, berarti kalau lagi di mal liat perempuan pakai tangtop kegoda juga dong."

Mungkin semuanya tidak sesederhana yang disuguhkan di film. Boleh jadi ada beberapa kejadian yang membuat semua terasa pas. Pas buat jadi peluang dosa besar. 

Kenapa Rani bisa tergoda selingkuh sama Kakak Iparnya sendiri? Mungkin dalam hidupnya kurang ada sosok ayah. Di tambah waktu dia kuliah, teman-temannya banyak yang baper sama kakak iparnya, yang tetap jadi dosen nyentrik, ganteng dan idaman. 

Aku jadi ingat waktu kuliah, ada juga dosen yang solih, ganteng dan cool. Padahal anaknya tiga tapi kita para perempuan masih sering salting kalau dia masuk kelas. Cuma kalau ditawarin jadi selingkuhan atau istri keduanya? Aih ogah betul ya!

Sementara itu, di rumah, Rani melihat kakak iparnya yang baik, solih, dan mau bantu istri ngerjain pekerjaan domestik. Dari situlah Rani kagum sama Kakak Iparnya. 

Rani jadi korban pelecehan seksual di kampus. Dari situ dia merasa ingin dilindungi. Sementara laki-laki yang paling dekat dengannya adalah Kakak Iparnya. Tapi petakanya kenapa Aris melindungi Rani pakai dirangkul dan dicium segala sih. Itu kan bisa langsung di bawa pulang terus cerita ke istrinya biar Mbaknya sendiri yang memberikan ketenangan. 

Rani sama Aris ini umurnya terpaut jauh. Tapi di dalam film tidak terlalu terlihat bagaimana Aris meng-grooming Rani. Cuma di bagian dia pulang bareng bukannya ke rumah malah mampir hotel. Padahal aku yakin banget di sana ada relasi kuasa juga. 

Kalau setelah nonton Ipar adalah Maut kalian kepikiran bahwa semua juga salah Nisa karena dia sibuk bisnis. Justru dengan bisnis dia jadi perempuan berdaya dan ketika dikhianati dia bisa lepas dari pengkhianat. Dia tidak berpikir untuk terus-terusan bergantung sama laki-laki modelan Aris. 

Yang paling aku tunggu-tunggu dari drama atau film perselingkuhan adalah ketika korban mulai tahu dia dikhianati, hatinya hancur, rumah tangganya berantakan, tapi dia akan bangkit dan menjelma jadi perempuan yang lebih berdaya. Lebih bersinar dari yang sebelumnya. 

Sementara itu, pelaku akan terjerembab dalam penyesalan dari kesalahan yang tidak akan pernah bisa dia perbaiki. Dan itu adalah neraka yang tidak akan pernah usai dalam hidupnya. 

Kalau saja waktu bisa terulang kembali. Apakah Aris bersedia kehilangan keutuhan rumah tangga dan kesempurnaan hidupnya hanya demi kenikmatan syahwat yang mungkin hanya berlangsung hitungan jam saja? 

Aku suka sekali dengan karakter pak Junaedi yang kesannya garing. Dia ibaratkan bumbu yang membuat film ini jadi manis dan bermakna dengan nasihatnya yang pamungkas.

"Yang namanya kebohongan itu tidak pernah berdiri sendiri. Selalu ngajak teman dan temannya banyak. Kerusakan, kehancuran, pertengkaran, bahkan maut."-- Pak Junaedi.

Tidak lupa karakter Manda yang sangat fasih bahasa Jawanya. Film ini berlatar di daerah Jawa tapi yang paling fasih bahasa Jawanya malah tokoh-tokoh pembantunya kayak Manda dan Pak Junaedi. 

"Badai yang berbahaya justru terlihat biasa-biasa aja."-- Manda

Perselingkuhan memang misteri. Bisa merasuki siapa saja. Orang yang agamis sekalipun. Mungkin kenikmatan selingkuh itu tentang sensasi kenikmatan yang berusaha terus disembunyikan. Giliran semua sudah ketahuan, pusing gimana mengembalikan semua seperti semula. Giliran sudah kehilangan dan berantakan, baru menyesal kenapa mau terjerumus dalam dosa besar.

Kalau bagi peselingkuh yang terobsesi dengan kepuasan napsu. Mungkin itu adalah sumber kebahagiaan terbesarnya. Padahal sumber kebahagiaan kan tidak cuma itu saja. Banyak sumber kebahagiaan yang lebih berkelas. Tapi malah milih sumber kebahagiaan yang setara sama kebahagiaan hewan. Mikirin hawa napsu saja itu kan ciri-ciri hewan bukan?

Teruntuk Nisa-Nisa lain di dunia nyata. Seperti halnya Nisa di dalam Film Ipar adalah Maut. Kalian itu berharga. Kalian bisa bangkit dari kehancuran setelah dikhianati. Kalian bisa bersinar lebih terang. Temukan kebahagiaan lain di luar sana. Biarkan para pengkhianat menemukan nerakanya sendiri seumur hidupnya. 

Film Ipar adalah Maut akhirnya mengajarkan tentang pentingnya pemberdayaan bagi perempuan. Supaya ketika dia dikhianati tidak bingung mau bergantung dengan siapa. Walaupun ada beberapa orang yang memberikan kritik untuk film ini, tapi nyatanya, empat juta orang sudah ikut marah dengan Aris dan Rani. Artinya film ini mendapat banyak perhatian dari penonton. 

Ipar Adalah Maut cocok ditonton buat teman-teman yang butuh hiburan sekaligus butuh pancingan untuk rilis emosi. Karena namanya film selingkuh pasti bikin emosi. Nggak tahu nih kalau yang nonton laki-laki. Emosi juga nggak. Yah, semoga hidup kita terhindar dari orang-orang yang jahat seperti Aris dan Rani. Sekian review film ini. Semoga bermanfaat.

Judul Film : Ipar Adalah Maut
Durasi : 131 Menit
Channel : Netflix
Pemain : Michelle Ziudith, Deva Mahenra dan Davina Karamoy
Sutradara : Hanung Bramantyo
Pereview : Ririn Erviana

19 Responses to "Review Film Ipar Adalah Maut"

  1. kalau yang saya baca, perselingkuhan itu terjadi karena tidak 'menemukan' di rumah, apapun itu..

    ReplyDelete
  2. Review yang sangat menarik. Saya setuju bahwa plot twist di film ini benar-benar mengejutkan. Aktingnya juga sangat memukau. Saya juga sangat merekomendasikan film ini untuk pecinta thriller psikologis.

    ReplyDelete
  3. Salah satu film yang plot twist-nya sangat wawwrr adalah film-film perselingkuhan. Bumbunya itu ada aja wes pokok-nya. Hwkwkw... Tapi film jenis ini adalah salah satu yang paling kuhindari setelah film thriller dengan tema sadisme. Bagi beberapa orang film-film perselingkuhan bisa membawa efek ke psikogis. :(

    ReplyDelete
  4. Film yang mengundang emosi dan cocok buat orang" yang harus memperhatikan pasangannya. Terutama memperhatikan ipar, hehhehe


    Newsartstory

    ReplyDelete
  5. Aduh saya menghindari film-film yang seperti ini karena bawaan perasaanya pasti tak enak. Namun sudah terbantu dengan ulasan ini hehe saya gak jadi nonton, tepatnya belajar dari kisah film ini bahwa perselingkuhan itu disengaja.

    ReplyDelete
  6. Wah sama, saya juga ngiranya Ipar Adalah Maut itu mengangkat cerita di mana ipar pada umumnya yang suka julid gitu sehingga membuat rumah tangga kakaknya retak. Ternyata lebih dari itu. Ini lumayan ngeri sih, lebih dark ceritanya.

    ReplyDelete
  7. Ini ceritanya sederhana, persis seperti sinetron di Indo***, hanya saja, di sinilah kehebatan sutradara, penulis naskah, bagaimana cerita sederhana ini menjadi dramatis dan epik. walaupun tidak menyukai jenis film seperti ini, tapi dari sini belajar, bahwa bisa jadi orang soleh jika ada kesempatan, akan terlena. Maka jangan berikan kesempatan sekecil apapun untuk terjadi sebagaimana cerita film tersebut.

    ReplyDelete
  8. Asli keren banget kata-katanya "Kalian itu berharga. Kalian bisa bangkit dari kehancuran setelah dikhianati. Kalian bisa bersinar lebih terang. Temukan kebahagiaan lain di luar sana. Biarkan para pengkhianat menemukan nerakanya sendiri seumur hidupnya". Yuk bangkit .untuk apa ditangisi pria seperti dia

    ReplyDelete
  9. Wakakak, filmnya serem ya. Gak kebayang kalau beneran kejadian. Tapi ada satu hal yang tidak diungkap dalam film² perselingkuhan ala Indonesia, tentang kepuasan seksual pasangan tsb. Apakah itu yg dikejar?

    ReplyDelete
  10. Meski terdapat kritik terhadap film tersebut, fakta bahwa empat juta penonton terlibat emosinya menunjukkan betapa efektif film ini dalam menarik perhatian dan memancing perasaan. Terima kasih atas ulasan yang informatif dan penuh rasa!

    ReplyDelete
  11. Meski film ini sempat booming dan menarik banyak penonton, tapi saya bukan salah satu di antaranya, hehe.. Mungkin karena memang bukan penikmat film sih. Tapi membaca review ini aku suka..setuju dg cara pandang dari sudut lain yaitu pemberdayaan perempuan. Salut!

    ReplyDelete
  12. Beberapa waktu terakhir film ini ramai di sosial media X karena banyak yang memberikan kritik pada film ini. Tapi, apapun itu, tetap ambil pesan yang disampaikan. Karena, yah, nggak ada apapun di dunia ini yang sempurna.

    ReplyDelete
  13. idihh serem bgt ceritanya. aku malah gak berani nonton film ini. wkwk.. banyak adegan seks juga ya katanya huhuuu

    ReplyDelete
  14. Daku belum nonton film ini, dan memang gak tertarik juga karena genre-nya bukan yang daku suka.
    Walau begitu, nyimak ulasan dari yang udah ada sih dan ini juga, semoga kedepannya orang yang mau selingkuh bisa mikir lebih berulang kali ya sebelum melakukannya

    ReplyDelete
  15. Rame ya film ini. Tapi aku cenderung menghindari nonton film dengan genre seperti ini
    Aku takut ke trigger, hahaa

    ReplyDelete
  16. setelah membaca review film ipar adalah maut, saya memilih untuk gak nonton sih, hehe. film tema perselingkuhan memang selalu menimbulkan ketertarikan ya, tapi prefer gak nonton sih. personal references sih ya. Tapi tentu ada hikmah dari film ini ya yang bisa diambil, komunikasi antar pasangan itu perlu, mengingat sang istri sibuk bisnis ya menyebabkan celah keretakan komunikasi

    ReplyDelete
  17. setelah membaca review film ipar adalah maut, saya memilih untuk gak nonton sih, hehe. film tema perselingkuhan memang selalu menimbulkan ketertarikan ya, tapi prefer gak nonton sih. personal references sih ya. Tapi tentu ada hikmah dari film ini ya yang bisa diambil, komunikasi antar pasangan itu perlu, mengingat sang istri sibuk bisnis ya menyebabkan celah keretakan komunikasi

    ReplyDelete
  18. Kebetulan baru aja nonton ini beberapa waktu lalu. Dan memang kesel banget sih dengan adanya kesempatan antara Rani dan Aris yang malah dimanfaatkan mereka. Padahal kalau ingat dosa, harusnya kejadian itu gak berlanjut. Itulah kenapa memang laki-laki dan wanita yang bukan mahramnya gak boleh berdua-duaan ya.

    ReplyDelete
  19. Aku dengerin penutur kedua dari mbak Nisa aslinya..
    Bener-bener miris sampek ikutan nangis. Aku gak bisa blame on one person, soalnya it takes two to tango. Dan mau nyalahin setan, keknya aku pengen bilang setannya aja minder ama kelakuan mas Aris. Hih! KZL.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel