Ketika Rumah Bukan Sekadar Tempat : Review Film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang
Gara-gara rewatch film Penyalin Cahaya, saya jadi penasaran sama Jerome Kurnia yang berperan sebagai Tariq di sana. Ternyata dia juga main di Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang. Saya langsung bersemangat pengen nonton film ini. Karena ini merupakan sekuel dari Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Waktu itu saya nonton film ini sampai nangis sesenggukan.
Kalau di film sebelumnya, fokus utamanya ke Awan si Bontot. Kali ini mereka fokus ke Aurora si anak tengah yang waktu ending filmnya waktu itu, dia meneruskan pendidikan ke London. Di film sebelumnya karakter Aurora jarang sekali di sorot. Nah di sekuelnya ini kayak gong banget semua pecah.
Masih dengan karakter Ayah yang cukup mendominasi dan Angkasa sang kakak yang berusaha mem-provide adik-adiknya. Cerita bermula dari Auora yang menghilang selama dua bulan terakhir menjelang kelulusan studinya. Ini tentu merupakan konflik yang lumayan besar bagi keluarga mereka. Ternyata hilangnya Aurora ini menjadi awal meledaknya perasaan yang selama ini dipendam.
Film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang makin kompleks dengan isu abusive relationship antara Jem dan Aurora. Gara-gara itu juga saya merasa emosi terikat ketika menonton film ini. Tegang dan geregetan kenapa rasanya susah sekali Aurora keluar dari relasi yang toksik. Tapi ini malah menggambarkan realitas, karena di dunia nyata mereka yang terjebak dalam hubungan toksis semacam ini boleh jadi memang begitu kesulitan untuk melepaskan diri.
Soundtrack Jalan Pulang yang dinyanyikan Yura Yunita semakin menambah epic-nya film emosional ini. Ditambah friendship yang dibangun oleh Aurora, Kit dan Honey yang bikin hati makin hangat. Film ini seratus persen shooting di London, tapi lebih menampilkan sisi London yang lain.
"Dia bilang tiket ke London itu tiket bebas buat dia.." ---Honey
Lewat Kit yang bekerja di pabrik sepatu dan pengantar makanan. Dan Honey yang bekerja sebagai pengasuh anak, di salon, dan pengantar barang. Jadi sinematografinya itu bukan ke pemandangan atau pesona London, tapi lebih kepada London yang seadanya. Itu keren sih.
Sesuai judulnya film ini berusaha menggambarkan bagaimana seseorang menemukan rumahnya. Yang mana rumah itu tidak selalu tentang sebuah tempat. Bisa saja seseorang yang nyaman kita jadikan tempat pulang dari segala keresahan dan kelelahan.
"Aku juga pengen kaya Honey sama Kit yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.."-- Aurora
Kalimat ini rasanya bisa bermakna dalam banget. Kemandirian orang di sekitar kita itu bisa memotivasi dan bisa juga buat insecure. Dimana ketika kita terus dibantu sama orang lain, misalnya keluarga, sementara kita melihat orang lain lebih mandiri, kita jadi pengen kayak gitu juga. Pengen terlihat keren karena mandiri dan menyelesaikan masalah kita sendiri. Kira-kira itu uneg-uneg Aurora selama ini.
Emang nggak ada salahnya kita menemukan rumah yang lain di perantauan. Tapi perjalanan jauh harusnya mengajarkan kita tentang rindu dan pulang. Pulang ke rumah yang sesungguhnya yaitu keluarga. Karena keluarga itu bagian paling tulus dalam hidup kita. Walaupun terkadang di mata keluarga kita selalu dianggap butuh bantuan. Mereka sering merasa tidak tega dengan kita. Sialnya, itu menyebalkan. Saya bisa relate dengan situasi tersebut.
Film ini memang terasa dekat sekali dengan kita. Tentang komunikasi di dalam keluarga. Tentang pola asuh kita pada anak perempuan yang usianya menjelang 20-an. Tentang kepedulian antar saudara kandung. Kalau dari komen-komenan di sosmed banyak sekali yang merasa film ini mewakili situasi mereka. Tentu ini menjadi makin menarik.
Seenggaknya kita bisa melihat bagaimana sudut pandang orang tua, kakak, adik dan anak tengah yang beda-beda. Bagaimana mereka merasa nyaman berkomunikasi dan apa saja yang masih diupayakan untuk kebaikan masing-masing.
Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang adalah film yang bisa menghangatkan hati. Kita diikat dengan satu emosi. Ini cocok sekali ditonton bersama keluarga dan pasangan. Banyak hal yang bisa kita pelajari tentang, menemukan, memperbaiki, dan kembali pulang ke tempat ternyaman. Sangat cocok dijadikan teman selepas pulang bekerja.
Judul Film : Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang
Pemain : Sheila Dara, Jerome Kurnia, Lutesha, Rio Dewanto, Rachel Amanda, dkk
Jaringan : Netflix
Tahun Rilis : 2023
Durasi : 1 Jam 46 Menit
Pereview : Ririn Erviana
0 Response to "Ketika Rumah Bukan Sekadar Tempat : Review Film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang"
Post a Comment