Ulasan Film Cek Toko Sebelah 2: Konflik, Komedi, dan Pelajaran Hidup yang Relatable

Cek Toko Sebelah 2 merupakan sequel dari Film Cek Toko Sebelah. Film ini bercerita tentang Koh Afuk dan dua putranya Yohan dan Erwin. Romcom garapan Ernest Prakarsa ini memang seru dan terasa alami. Itulah kenapa tidak sedikit orang yang bilang kalau film ini menarik.

Kalau di film sebelumnya banyak drama yang ditekankan pada Yohan dan perjuangannya mendapat Restu Koh Afuk untuk menikahi Ayu. Di film yang kedua ini fokus ceritanya lebih banyak ke Erwin. Erwin yang bertemu perempuan bernama Natalie dari keluarga yang Tajir.

Erwin dihadapkan kebimbangan ketika mertuanya tidak menyetujui jika dia tetap pergi ke Singapur setelah menikahi anaknya. Sementara Erwin tidak enak hati kepada papanya kalau tidak jadi pergi ke Singapur karena itu alasan yang dulu ia sampaikan saat diminta meneruskan toko papanya.

Papanya yang kini sudah pengangguran lebih banyak punya keresahan dari yang pengen sekali punya cucu sampai kepada memikirkan calon besannya yang banyak mau. Demi menjaga harkat dan martabat keluarganya di depan calon mertua Erwin berbohong kecil-kecilan tentang keadaan keluarga yang sederhana. Ternyata itu memicu konflik antara internal keluarga Erwin maupun calon mertuanya.

Berusaha Mengambil Sudut Pandang Perempuan


Ernest Prakasa menyampaikan di film keduanya ini dia menulis skenario berkolaborasi dengan istrinya. Makanya ia bercerita ini menjadi salah satu yang memberikan perbedaan dari film yang pertama. Ada banyak sudut pandang perempuan. Menurut saya ini kolaborasi yang ciamik.

Sangat terlihat jelas ketika mereka berusaha memberikan gambaran trauma perempuan yang lahir dari orang tua miskin dan minim pendidikan seperti Ayu. Sehingga alasannya untuk tidak ingin punya anak sangat kuat dan menjadi trauma terbesarnya.

Respon Yohan sebagai suami ketika baru mengetahui fakta itu juga sangat mengagumkan. Menampilkan bahwa laki-laki bersedia memaklumi dan menerima ketika seorang perempuan benar-benar tidak siap memiliki keturunan. 

Pelajaran Untuk Orang Tua

Orang ta seringkali menganggap mereka tahu segalanya tentang anak. Tahu apa yang terbaik untuk anak. Tapi dalam film Cek Toko Sebelah 2 ini digambarkan bahwa orang tua juga sebaiknya melihat kembali apa yang anak butuhkan. Berusaha memahai situasi anak akan mewujudkan relasi yang sehat antara anak dan orang tua.

Walaupun Koh Afuk tidak mengerti betul alasan Ayu tidak ingin punya anak. Pada akhirnya dia tidak masalah kalau Yohan dan Ayu memilih Childfree dalam pernikahannya. Begitu juga Agnes, mamanya Natalie yang punya trauma masa lalu dengan mantan suaminya. Sehingga ia begitu posesif dengan Natalie yang membuat anaknya jadi tidak nyaman.

Komedi yang Segar dan Pelajaran Hidup yang Relatable

Kehadiran Asri Welas sebagai bosnya Erwin kian menambah Romcom ini menjadi lebih segar. Geng Capsa juga makin lucu dan dibuat nyambung sama drama di kehidupan Yohan. Walaupun kehilangan humor di toko yang di film sebelumnya jadi primadona. Kini tergantikan dengan kehadiran dua asisten kocak di dapur Ayu dan dua asisten kocak di Studio Foto Yohan.

Semakin banyak menonton film Ernest saya makin suka sama sineas satu ini. Film-film garapannya tidak pernah gagal menyampaikan isu-isu terbarukan. Sebelumnya dengan Imperfect yang membawa isu standar kecantikan. Sutradara yang berusaha membawa isu perempuan dan kesetaraan selalu mendapat tempat tersendiri di hati saya. 

Walaupun di Cek Toko Sebelah 2 ini dia tetap menjalankan komedinya tapi juga tidak lupa membawa isu penting tentang kesetaraan gender. Konsep childfree yang lumayan digambarkan cukup pelik untuk dipahami gen baby boomer seperti Koh Afuk. 

Satu pelajaran hidup yang cukup berkesan sama saya adalah ketika Koh Afuk bilang sama Erwin.

"Papa kira kita akan sukses kalau kerja keras dan jujur. Ternyata dengan kerja keras dan jujur hidup kita ya gini-gini aja." 

Rasanya unik sekali. Kita dibuat sadar bahwa untuk berperilaku baik memang tidak ada lagi iming-iming seperti kesuksesan. Kita jujur ya karena kita ingin jujur dan berkomitmen dengan diri sendiri saja. Tidak lebih.

Kesimpulan

Well, ini film yang sangat ringan dan lucu. Bisa kita nikmati setelah pulang bekerja untuk menemani istirahat. Bisa juga kita nikmati bareng keluarga. Karena tidak ada adegan berbahaya semacam ciuman erotis. Justru keromantisan yang dihadirkan tampak manis tanpa adegan-adegan semacam itu. Bisa dinikmati semua kalangan.

Judul Film : Cek Toko Sebelah 2

Pemain : Ernest Prakasa, Laura Basuki. Dion Wiyoko, dkk

Sutradara : Ernest Prakasa

Jaringan : Netflix

Durasi : 1 Jam 52 menit

Pereview : Ririn Erviana

0 Response to "Ulasan Film Cek Toko Sebelah 2: Konflik, Komedi, dan Pelajaran Hidup yang Relatable"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel