Film Mulan: Melawan Stereotip Perempuan Lewat Layar Lebar
Sudah lama sekali saya menonton film ini. Tapi saya belum menuliskan review-nya. Tapi saya ingat pernah menjadikan film ini sebagai media pembelajaran kelas literasi. Saya ingin menyampaikan pesan-pesan feminisme kepada anak SMP lewat media yang mengasyikkan. Dan saya rasa Film Mulan ini cukup berhasil.
Film yang dirilis tahun 2020 ini merupakan film live action yang diproduksi oleh Disney dengan mengadopsi film animasi mereka sendiri.
Seperti judulnya, film ini mengisahkan seorang perempuan bernama Hua Mulan. Yang memiliki ketertarikan pada dunia bela diri. Di era kekaisaran China, bela diri hanya diperuntukkan laki-laki. Perempuan seperti Hua Mulan dianggap aneh dan tidak normal. Para tetangga memberi stereotip negatif pada Mulan karena dia tidak merepresentasikan anak perempuan pada umumnya yang pandai memasak, menuang air ke dalam cangkir, berdandan dan seterusnya.
Di era itu, anak perempuan seusia Mulan sudah mulai dijodohkan. Makanya mereka diminta belajar peran-peran domestik yang memang harus dilakukan oleh perempuan. Tapi Mulan menunjukkan kebiasaan yang sangat berbeda. Ayahnya sendiri tidak terlalu mempermasalahkan itu mengingat anaknya hanya dua dan perempuan semua.
Di tengah situasi perang, Kaisar memerintahkan setiap keluarga untuk mengirimkan satu laki-laki sebagai prajurit perang. Tapi di keluarga Mulan, tidak memiliki anak laki-laki. Satu-satunya yang harus pergi berperang adalah ayahnya. Padahal ayahnya sudah cukup tua. Ini menggambarkan perempuan menjadi manusia nomor dua.
Karena keluarga yang tidak memiliki anak perempuan dianggap lebih buruk daripada keluarga yang memiliki anak laki-laki. Dengan tekat yang kuat, Mulan diam-diam pergi mewakili ayahnya untuk menjadi prajurit perang. Mulan menyamar jadi anak laki-laki. Inilah ironisnya gerakan feminisme kala itu. Untuk berkontribusi pada hal yang penting perempuan tidak bisa menjadi dirinya sendiri.
Mulan menunjukkan bahwa dirinya juga mampu jadi prajurit. Teman-temannya juga mengakui bahwa Mulan waktu jadi prajurit laki-laki sangat hebat dan kuat. Tapi mereka jadi berubah ketika akhirnya tahu bahwa Mulan adalah perempuan. Hanya ada satu temannya yang tetap percaya pada Mulan. Karena dia sudah mengakui bahwa Mulan punya bakat dan kekuatan yang luar biasa.
"Kau setara dengan saya. Kita bertarung bersama melawan musuh yang sama. Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk melindungi yang lain. Kau dapat berpaling dari saya, tetapi ketika saatnya tiba, jangan berpaling dari mereka."-- Hong Hui
"Anda akan percaya Hua Jun, mengapa Anda tidak percaya Hua Mulan? Dia mempertaruhkan segalanya dengan mengungkapkan identitas aslinya. Dia lebih berani dari pria manapun di sini. Dia adalah pejuang terbaik di antara kita."--Hong Hui
Pertarungan demi pertarungan mempertemukan Mulan pada lawannya yang paling kuat. Ternyata kekuatan mereka memperoleh bahan bakar dari api dendam seorang perempuan yang dulu ingin setara dengan laki-laki. Perempuan yang boleh jadi punya naluri mirip dengan Mulan. Bedanya, perempuan ini ingin mencapai kekuasaan yang tertinggi. Berbeda dengan Mulan yang semangatnya berasal dari ketulusan hati dan pengabdian pada Kaisar.
Live action yang sangat seru ini menarik perhatian anak-anak didik saya. Tidak lupa nilai moral yang menangkap isu feminisme benar-benar bisa dicerna dengan mudah karena visualisasinya berhasil.
Menurut saya Film Mulan menjadi film keluarga terbaik yang sangat cocok ditonton pada momen bersama keluarga ataupun di sekolah. Anak laki-laki maupun perempuan sama-sama tertarik. Tanpa mereka sadari, mereka menginternalisasi pesan-pesan feminisme dan kesetaraan dari film ini.
Bagaimana sikap ayah Mulan ketika tetangga memberikan stigma negatif pada anak perempuannya. Bagaimana teman sesama prajurit Mulan yang akhirnya bersedia mengakui bahwa Mulan lah ksatria yang sesungguhnya. Bagaimana Mulan menghadapi manipulasi iblis yang menjadi kekuatan lawan.
"Orang lain mengatakan kepada saya bahwa perjalanan saya tidak mungkin. Namun di sinilah saya berdiri, bukti bahwa ada tempat bagi orang-orang seperti kita."
Judul Film : Hua Mulan
Durasi : 1 Jam 55 Menit
Pemain : Liu Yifei, Donni Yen, Jet Li, Yoson An, dkk
Jaringan : Disney+
Tahun Rilis : 2020
Sutradara : Niki Caro
0 Response to "Film Mulan: Melawan Stereotip Perempuan Lewat Layar Lebar"
Post a Comment