Ulasan Lengkap Novel Vegetarian Han Kang: Antara Tubuh, Trauma, dan Kebebasan

Sudah lama saya penasaran dengan Novel Vegetarian Karya Han Kang ini. Novel yang mendapat penghargaan Man Booker International Prize 2016 ini konon memiliki nilai sastra yang luar biasa. Apalagi belum lama ini, penulisnya, perempuan bernama Han Kang itu juga mendapat penghargaan yang bergengsi.

Secara garis besar Novel Vegetarian bercerita tentang Kim Yeong Hye, seorang perempuan yang memutuskan berhenti makan daging setelah mengalami mimpi buruk. Keputusan Yeong Hye untuk menjadi vegetaian ini memengaruhi relasinya dengan suami dan keluarga besarnya. Mereka menilai keputusan Yeong Hye adalah keputusan aneh dan gila. 

Novel vegetarian terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan cerita dari sudut pandang dari suaminya, bagian kedua dari sudut pandang kakak ipar laki-laki dan bagian terakhir dari sudut pandang kakak perempuannya yang bernama Kim In Hye.

Ini merupakan kali pertama saya membaca novel dengan genre horor psikologis. Mungkin itu yang menyebabkan saya merasa tegang setiap membaca konflik pada karakter utamanya. Deg-degan bercampur penasaran tentang bagaimana akhir dari ceritannya.

Keputusan Menjadi Vegetarian Karena Mimpi yang Menyeramkan

Yeong Hye dan suaminya sepertinya memang tidak memiliki komunikasi yang baik. Sehingga keputusan untuk menjadi vegetarian membuat suaminya kaget. Apalagi ketika tahu alasannya karena mimpi. Bagi sebagian orang mimpi memang tidak bisa dianggap remeh. Saya sendiri sering kepikiran ketika tiba-tiba mendapat mimpi yang aneh.

Keputusan menjadi vegetarian karena mimpi yang menyeramkan itu telah berdampak besar pada relasi Yeong Hye dan suaminya. Suaminya tidak bisa menerima keputusan aneh itu sehingga membujuk keluarga besar Yeong Hye agar menasihati istrinya.

Bukannya memperbaiki komunikasi, tapi suami Yeong Hye memilih untuk membawa keluar kegusarannya sebagai suami. Yang pada akhirnya ia memutuskan untuk tidak membersamai istrinya lagi karena ia lebih mementingkan kehidupan yang teratur dan rutin.

Pola Asuh dan Relasi yang Patriarki

Orang tua Yeong Hye memilih untuk berpihak pada menantunya. Ayah Yeong Hye cukup vokal menentang keputusan Yeong Hye menjadi seorang vegetarian. Sampai memasukkan potongan daging ke mulut putrinya dengan bantuan menantu dan anak laki-lakinya. Itu menjadi trauma terbesar yang dialami Yeong Hye setelah memilih menjadi vegetarian.

Relasi patriarki terlihat pada rumah tangga In Hye. Sebagai ibu dan istri, In Hye sangat piawai dalam mengurus rumah, anak bahkan mengelola toko kosmetik yang menjadi penopang utama keuangan rumah tangganya. Sementara suaminya seorang seniman yang gajinya sangat tidak menentu.

Menurut saya, novel ini juga banyak membahas kehidupan In Hye selain Yeong Hye sebagai tokoh utamanya. Apalagi ketika In Hye menjadi satu-satunya orang yang masih peduli pada Yeong Hye sampai akhir cerita. Bagaimana perjuangannya untuk tetap bertahan hidup karena anaknya. Sementara suaminya hilang tak bertanggung jawab.

In Hye yang sejak kecil mengikuti siklus hidup seorang perempuan, di tengah pola asuh patriarki menjadikannya manusia yang merasa kosong ketika dewasa. Ia mempertanyakan mengapa memilih laki-laki seperti suaminya untuk dinikahi dan mengapa ia bekerja begitu keras dari usia muda. Ia bahkan merasa tidak sempat menikmati hidupnya.

"Hidup itu aneh, manusia tetap makan dan minum, buang air, mandi, serta terus melanjutkan hidup mereka apapun yang terjadi meski hal sangat tragis telah menimpa mereka." hlm 203

Mungkin, banyak perempuan di luar sana yang nasibnya seperti In Hye. Selalu hidup untuk orang lain. Itu menjadi kondisi yang menyebalkan sekaligus mengerikan. Dia sendiri tidak paham kenapa dia masih peduli dengan adiknya sementara anggota keluarga lain tidak. Dia lelah mengurus semua tapi tidak pernah ada yang berniat membantunya. Sungguh lapisan beban yang sangat berat untuk dipikul. 

Keberanian Memilih Prinsip Hidup

Sejak awal memutuskan menjadi vegetarian, tokoh Yeong Hye tak pernah digambarkan memiliki keraguan. Semuanya ia hadapi dengan tenang dan yakin. Baik itu bujukan yang berasal dari keluarganya sampai bujukan dokter dengan alasan medis. 

Yeong Hye tetap menjadi misteri yang sangat menarik dan mencekam, terlebih ketika ia memutuskan bersedia menjadi model sebagai inspirasi karya seni kakak iparnya. Tanda lahir kebiruan memberikan nuansa magis pada novel vegetarian yang membawa pembaca pada situasi menegangkan sekaligus erotis. 

Sebuah peristiwa yang menjadi titik emosi tertinggi bagi In Hye dan tetap menjadi ketenangan bagi seorang Yeong Hye. Berita buruknya, saya bahkan masih kebingungan tentang apa yang hendak disampaikan Han Kang lewat plotwist ini. 

"... Aku berdiri dengan tanganku. Daun tumbuh dari tubuhku, akar mencuat dari tanganku. Menancap ke tanah. Tanpa henti, tanpa henti ... Bunga ingin merekah dari selangkanganku sehingga aku melebarkan kakiku, mengangkang lebar-lebar..." hlm 19 

Novel vegetarian merupakan novel yang memiliki kelas sastra cukup tinggi. Oleh karenanya banyak makna dan simbol tersirat yang mungkin sulit dipahami orang awam seperti saya yang tidak terbiasa membaca sastra-sastra yang mendalam. Meskipun begitu, saya cukup terkesan dengan ketegangan yang terasa saat membaca konflik utamanya. Memberikan sensasi tersendiri dan mengunci emosi. 

Jika kalian ingin membaca sesuatu yang menantang. Novel Vegetarian bisa menjadi pilihan yang tepat. Lewat novel ini Han Kang menampilkan dirinya sebagai salah satu pengarang terdepan Asia, bahkan dunia. Novel ini telah terbit lebih dari 33 bahasa sehingga tidak heran novel ini telah mengantongi banyak penghargaan. 

Judul Buku : Vegetarian

Penulis : Han Kang

Penerjemah : Dwita Rizki

Penerbit : Bentara Aksara Cahaya (Baca)

Tebal Halaman : 222

Pereview : Ririn Erviana


 

0 Response to "Ulasan Lengkap Novel Vegetarian Han Kang: Antara Tubuh, Trauma, dan Kebebasan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel